Ada Oknum Kadin Palak Proyek, Anindya Bakrie Bicara Kepastian Investasi

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai tindakan premanisme organisasi masyarakat (ormas) dapat menyebabkan penanammodal lari dari Indonesia. Hal ini disampaikan Anindya di tengah oknum Kadin Cilegon ikut terlibat ribut dengan PT Chengda, kontraktor utama proyek PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon.

Menurut Anindya, kejadian ini dapat mengganggu investasi nan masuk ke Indonesia. Padahal pihaknya terbang ke luar negeri untuk menggaet penanammodal asing.

"Ya, pasti (ganggu). Bahkan kita juga jauh-jauh keluar negeri untuk mendatangkan investor," kata Anindya saat ditemui di Gedung Tempo Scan, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi ribut ini menjadi sorotan di media sosial usai oknum Kadin Cilegon berbareng organisasi masyarakat (ormas) meminta jatah proyek hingga Rp 5 triliun. Kendati begitu, Anindya tidak mau hanya memandang dari media sosial saja.

Dia memastikan Kadin Indonesia bakal berjumpa secara langsung dengan pihak-pihak terkait. Bahkan Kadin bakal turun langsung ke lapangan berbareng dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) besok.

"Tentu kita juga mesti memandang dengan bijak semua ini. Tapi kita juga tidak hanya mau memandang di sosial media. Kita mau berjumpa langsung. Dan memang Kadin itu besar, tapi semangatnya dari kami ketua umum adalah kita pro upaya dan juga pro jobs, tapi juga pro untuk pemberdayaan negara," jelas Anindya.

Dalam pernyataan tertulis, Anindya memastikan telah menyiapkan hukuman andaikan terbukti bersalah. Sanksi tersebut, berupa peringatan tertulis hingga teguran keras.

"Peringatan tertulis dan teguran keras kepada pengurus KADIN wilayah nan melanggar. Pembekuan sementara kewenangan organisasi hingga proses etik selesai. Rekomendasi pergantian alias pencabutan mandat organisasi bagi pengurus nan menyalahgunakan nama KADIN," kata Anindya dalam keterangannya.

Berdasarkan unggahan video akun X @Nenk******, sejumlah pihak nan diduga dari Kadin Cilegon hingga ormas setempat berjumpa dengan perwakilan Chengda Engieering Co, kontraktor dari proyek pembangunan pabrik CA-EDC. Dari unggahan tersebut terlihat seseorang nan mengenakan busana putih meminta hingga Rp 5 triliun.

"Tanpa ada lelang, porsinya kudu jelas, Rp 5 triliun untuk Kadin, Rp 3 triliun untuk Kadin," sahut laki-laki nan mengaku sebagai personil Kadin Cilegon, dikutip Selasa (13/5/2025).

(rea/eds)

Selengkapnya