7 Ucapan Duka Cita Paus Fransiskus Meninggal Dari Para Tokoh Indonesia, Mulai Ketua Mui Hingga Wapres Gibran

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Kabar duka melanda seluruh umat Katolik di dunia. Pemimpin Katolik bumi Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin 21 April 2025, seperti dikutip dari CNBC.

Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan buletin tersebut.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan nan mendalam saya kudu mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus," ujar Kardinal Farrel menurut sebuah terjemahan.

"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih nan universal, khususnya demi mereka nan termiskin dan terpinggirkan," sambung kardinal tersebut.

Ucapan duka cita pun mengalir dari para tokoh Indonesia. Salah satunya Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Anies menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. Ia menyebut Paus adalah sosok pembela keadilan.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dunia bersungkawa atas wafatnya YM Paus Fransiskus, seorang pemimpin nan melampaui sekat agama, menyapa bumi dengan welas asih, memihak kaum ayah dengan keteguhan hati, dan menjunjung tinggi martabat keadilan," tulis Anies dikutip dari instagram @aniesbaswedan, Senin 21 April 2025.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengucapkan belasungkawa dan turut bersungkawa atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus.

"Ikut belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2025 waktu Roma Vatikan. Beliau dikenal sebagai tokoh nan humanis, sederhana, dan penyebar tenteram di ranah global," ujar Haedar kepada detikai.com.

Selain itu, Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka juga turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus.

Berikut sederet ucapan duka cita Paus Fransiskus meninggal bumi dari para tokoh Indonesia dihimpun Tim News detikai.com:

Paus Fransiskus meninggal bumi di usia 88 tahun. Paus asal Argentina ini tutup usia pada Senin pagi waktu Roma, setelah berjuang melawan pneumonia selama lebih dari sebulan di Rumah Sakit Gemelli.

1. Doa Anies Baswedan Semoga Teladannya Terus Hidupi Nurani Dunia

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. Ia menyebut Paus adalah sosok pembela keadilan.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dunia bersungkawa atas wafatnya YM Paus Fransiskus, seorang pemimpin nan melampaui sekat agama, menyapa bumi dengan welas asih, memihak kaum ayah dengan keteguhan hati, dan menjunjung tinggi martabat keadilan," tulis Anies dikutip dari akum Instagram @aniesbaswedan, Senin 21 April 2025.

Menurut Anies, Paus Fransiskus bukan hanya gembala bagi umat Katolik, melainkan panutan seluruh umat manusia.

"Tetapi juga bunyi moral bumi nan tidak gentar bersuara lantang bagi nan lemah dan tertindas. Dari lorong-lorong kumuh kampung halamannya di Buenos Aires, hingga seruan tenteram untuk Gaza, dia adalah penjaga nilai-nilai kemanusiaan universal," kata dia.

Anies memuji keberanian Paus nan tak takut memihak Palestina dan selalu memihak kaum lemah.

"Dalam era nan sering gaduh oleh kepentingan, Paus Fransiskus berdiri tenang memihak Palestina, menyerukan perdamaian, dan mengingatkan bahwa kekuasaan tak berfaedah jika tak berpihak pada nan lemah. Indonesia kehilangan sahabat nan lembut tutur, namun tegas sikapnya dalam memperjuangkan kasih dan keadilan," kata dia.

"Semoga bunyi dan teladannya bakal terus hidup dalam nurani dunia," tutup Anies.

2. Ucapan Duka Cita PP Muhammadiyah dan MUI

Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan belasungkawa dan turut bersungkawa atas meninggalnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus.

"Ikut belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2025 waktu Roma Vatikan. Beliau dikenal sebagai tokoh nan humanis, sederhana, dan penyebar tenteram di ranah global," ujar Haedar kepada detikai.com, Senin 21 April 2025.

Haedar mengulas pertemuannya dengan Paus Fransiskus pada 24 Februari 2024 lampau di Vatikan dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity.

"Penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, apalagi diselingi lawakyang hangat. Paus Fransiskus dikenal bersahaja dengan semboyan miserando atque eligendo alias rendah hati dan terpilih," jelas dia.

Baginya, Paus Fransiskus merupakan tokoh inklusif nan menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, Paus Fransiskus pun menerima Zayed Award nan pertama.

"Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama penerima Zayed Award tahun 2024, nan menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu," kata Haedar.

"Karenanya, kita kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katolik nan hidupnya diabdikan untuk kehidupan kemanusiaan nan relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia," ungkapnya.

Haedar berambisi jejak Paus Fransiskus sebagai tokoh perdamaian menjadi inspirasi bagi semua orang di seluruh bagian dunia.

"Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian bumi menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan bumi tenteram nan masif dan autentik, ketika panggung dunia saat ini tetap diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik bumi nan ugal-ugalan dan antidamai," tutur Haedar.

Senada, Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus.

"Saya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Katolik tertinggi nan dikenal peduli pada semangat persaudaraan dan anti-penjajahan," ujar Prof Niam dalam keterangannya tertulisnya.

Prof Niam berharap, semoga komitmen dan semangat perdamaian nan terus diperjuangkan dapat dilanjutkan, menuju persaudaraan antar manusia.

"Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh kepercayaan nan mempunyai komitmen kemanusiaan universal, mencintai sesama manusia, dan memerangi penindasan. Beliau pernah membangun kesepahaman dengan Grans Syeikh al-Azhar dan juga datang di Indonesia, semuanya mengusung tema perdamaian dan persaudaraan universal," ucap dia.

Lebih lanjut Guru Besar Bidang Ilmu Fikih ini menjelaskan, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh kepercayaan nan punya perhatian terhadap rumor perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan.

"Paus berbareng Syeikh al-Azhar menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk mendorong perdamaian umat Muslim-Kristen Katolik. Dan ini perihal nan bersejarah, perlu untuk diterjemahkan secara operasional, dengan semangat kebersamaan, substantif, tidak sekedar seremoni dan artifisial, khususnya bagi umat dan toloh Islam dan Katolik di Indonesia," tandas Niam.

3. Uskup Agung Jakarta Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus

Gereja Katedral Jakarta menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus. Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengaku sempat tidak percaya dengan berita tersebut.

"Tentu kita semua, bukan hanya umat Katolik, tetapi seluruh bangsa kita sungguh-sungguh merasakan kehilangan dan berpulangnya Paus Fransiskus. Ini saya rasakan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dan ucapan bela duka dari para sahabat, dari latar belakang apapun nan sejak tadi jam sekitar jam 16.00 Waktu Indonesia Barat membikin telepon saya bersuara terus dengan ucapan-ucapan bela duka itu," tutur Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Senin 21 April 2025.

Suharyo mengatakan, dirinya menerima pernyataan resmi wafatnya Paus Fransiskus dari Dewan Kardinal Vatikan. Dia awalnya terkejut dan mengaku sangat tidak percaya.

"Karena apa? Karena kemarin Paus Fransiskus tetap datang di tengah-tengah umat, ketika seperti biasanya pada hari Minggu menyampaikan berkah untuk kota dan untuk dunia. Saya lampau bertanya kepada Nunsius, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, beliau menjawab benar. Lalu saya konfirmasi lagi dengan Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Bapak Duta Besar Indonesia untuk Vatikan juga mengatakan benar," ucap dia.

Informasi nan kuat itu akhirnya membuatnya sadar dan percaya dengan berita wafatnya Paus Fransiskus. Bagi Suharyo, Paus Fransiskus merupakan sosok sederhana nan banyak mengubah pola pikir tentang bangku kekuasaan.

"Kita semua kehilangan, lantaran beliau adalah seorang pemimpin bukan lantaran kekuasaannya beliau menjadi terkenal, tetapi justru lantaran kesederhanaannya. Bukan lantaran pidato-pidatonya beliau itu menyebar pengaruh, tetapi justru lantaran keteladanannya," terang Suharyono.

Dia pun mengenang sosok Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus, nan dikenal dengan pribadi sederhana di era orang-orang nan haus kekuasaan.

"Yang sangat mencolok dalam pribadi Paus Fransiskus adalah kesederhanaannya. Kesederhanaan itu tercermin juga di dalam nan tadi ditanyakan, simplifikasi penyederhanaan upacara pemakaman Paus," tutur Suharyo.

Sebelum wafat, Paus Fransiskus sendiri telah merevisi ritus pemakaman Paus dengan tujuan menyederhanakan ritual tersebut. Hal itu pun diyakini buah dari kesederhanaan, tidak hanya semasa hidup namun juga ketika meninggal dunia.

"Jadi bukan hanya ketika beliau tetap ada di antara kita, beliau itu sederhana. Tetapi apalagi ketika beliau sudah berpulang, tidak mau upacara pemakamannya itu menampilkan kemegahan. Mungkin baik jika tetap dikatakan bukan kemegahan, tetapi keagungan," kata dia.

Keagungan tersebut muncul dari sosok Paus Fransiskus, nan dipandang mulia bukan lantaran kekuasaan sebagai kepala negara, namun justru dikarenakan kesederhanaannya. Hal itu pun selalu tampak di setiap pilihan hidupnya.

"Jadi kita semua tahu beliau tidak tinggal di Istana Kepausan, tetapi tinggal di Kapel Santa Marta, itu hotel di dalam kota Vatikan. Tinggal bersama-sama dengan pelayan-pelayan Vatikan nan tinggal di situ. Ini bukan hanya masalah tempat juga, ini adalah sesuatu nan sangat simbolik. Beliau mau mengubah wajah gereja nan monarkis menjadi gereja nan melayani," ungkapnya.

"Dan itulah nan sungguh-sungguh menarik. Karena di era sekarang ketika orang berlomba-lomba untuk mencarikan kekuasaan, beliau justru sebaliknya mau menunjukkan bahwa kedudukan itu bukan untuk diduduki, tetapi untuk dipangku. Beda ya, menduduki kedudukan dan memangku jabatan. Beliau mau dikenal sebagai pelayan," sambung Suharyo.

Peristiwa lainnya nan seringkali dilupakan, adalah ketika Paus Fransiskus pertama kali keluar dari Vatikan, nan memilih suatu tempat di Italia Selatan berjulukan Pulau Lampedusa, lokasinya para pengungsi Afrika berlabuh masuk ke Eropa untuk mencari hidup lebih baik.

"Tidak semua pengungsi bisa mendarat di Pulau Lampedusa itu, banyak nan tenggelam di laut. Maka pada waktu pergi ke sana, itu sudah pilihan keberpihakan. Berpihak kepada saudara-saudara kita pengungsi mencari hidup nan lebih baik tetapi tenggelam. Sehingga dia merayakan ibadah, altarnya itu perahu nan rusak nan dipakai oleh para pengungsi. Pilihan," kata dia.

Masih banyak bukti kesederhanaan Paus Fransiskus nan dikenang Suharyo. Termasuk perataan ulang tahun nan memilih untuk mengundang para peminta-minta daripada pejabat, hingga tidak mau memakai sepatu merah nan dikhususkan untuk seorang paus.

"Jadi dari pilihan nan sangat menentukan kehidupan gereja, sampai pilihan pribadi nan sangat pribadi seperti sepatu, jam tangan, dan sebagainya, itu selalu menunjukkan keberpihakan kepada saudara-saudara kita nan kurang beruntung," Suharyo menandaskan.

4. Ucapan Duka Menag Nasaruddin Umar dan Menlu Sugiono

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia nan juga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus. Bagi Nasaruddin, Paus Fransiskus adalah salah satu sahabat dekatnya.

"Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan," ujar Menag Nasaruddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin 21 April 2025.

"Tentu angan kita semoga nan mulia mendapat tempat nan layak di sisi-Nya sesuai dengan amal nan telah dilakukannya."

Menag Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh nan mempunyai jalinan persahabatan.

Nasaruddin, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin besar Masjid Istiqlal, menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024. Dalam kesempatan itu, dia mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

"Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan berbareng nan sangat mengglobal," sebut Nasaruddin.

"Semoga kerja sama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat nan telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana nan telah disepakati."

Kepada umat Katolik nan telah ditinggalkan Paus Fransiskus, Menag Nasaruddin berpesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan.

"Sekali lagi kami semuanya, family besar Kementerian Agama RI dan segenap penduduk bangsa Indonesia mengucapkan turut bersungkawa cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus," imbuh Menag Nasaruddin.

Ucapan duka atas kematian Paus Fransiskus juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono.

"Kami ucapkan turut bersungkawa cita atas meninggalnya Paus Fransiskus pada sore tadi," kata dia saat ditemui media di sela-sela kunjungannya ke Beijing, China, Senin 21 April 2025.

Menlu Sugiono mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh nan mempunyai kepedulian tinggi kepada sesama.

"Beliau adalah seorang tokoh nan sangat peduli pada kemanusiaan, sangat dekat dengan mempunyai keberpihakan kepada orang miskin. Dan kasih sayang terhadap sesama nan begitu luar biasa," lanjut dia.

"Saya kira bumi merasa kehilangan oleh tokoh nan begitu luhur. Semoga beliau diterima di tempat terbaik di sisi Tuhan."

Lebih lanjut, Menlu Sugiono mengungkapkan rencana perwakilan Indonesia di Vatikan untuk menghadiri ibadah kematian Paus Fransiskus.

"Tadi kita juga sudah menanyakan kira-kira apakah ada kelak ibadah misa di Vatikan nan mengundang perwakilan-perwakilan negara asing," tuturnya.

"Kita lagi menunggu jadwalnya. Mungkin bakal ada," tutup Menlu Sugiono.

5. Megawati Kenang Momen Kebersamaan Bersama Paus Fransiskus dan Duka Cita Ma'ruf Amin

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, Senin 21 April 2025 pukul 07.35 pagi waktu Vatikan. Paus Fransiskus tutup usia pada usia 88 tahun.

Ungkapan duka cita Megawati Soekarnoputri disampaikan dalam sebuah surat nan ditujukan kepada Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia dan ASEAN, Piero Pioppo. Dalam suratnya Megawati menyampaikan rasa duka cita nan mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.

"Bersama ini, saya Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia menyampaikan rasa duka cita nan mendalam atas wafatnya nan Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus pada hari Senin, 21 April 2025. Saya dan rakyat Indonesia lainnya merasa sangat kehilangan atas kepergian nan Mulia Sri Paus Fransiskus," kata Megawati dikutip dari siaran persnya.

Megawati mengenang saat Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmed el Thayeb memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Juri Zayed Award tahun 2024. Dia tak bakal melupakan pertemuan unik dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Februari 2025.

"Dan tentunya saya tak bakal pernah melupakan pertemuan unik saya dengan Sri Paus Fransiskus di kediaman beliau di Casa Santa Marta, Vatikan, pada tanggal 7 Februari 2025. Serta kepercayaan beliau kepada saya untuk menjadi Presiden Scholas Occurentes Indonesia dan Asia," tutur Megawati.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan Paus Fransiskus bukan hanya tokoh kepercayaan bagi umat Katolik. Megawati menyebut Paus merupakan tokoh nan dikagumi lantaran pemikiran dan kiprahnya dalam membangun persaudaraan serta kesetaraan antar umat manusia se-dunia.

"Selamat jalan Sri Paus Fransiskus, saya dan bangsa Indonesia bakal selalu mengenang jasa-jasa Holy Father kepada dunia," ujarnya.

"Semoga arwah almarhum Sri Paus Fransiskus tenteram dan mendapat tempat nan mulia di sisi Tuhan nan Maha Kuasa," tandas Megawati.

Kemudian, Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI, Ma’ruf Amin turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya pemimpin gereja katolik dunia, Paus Fransiskus pada Senin 21 April 2025. Hal ini disampaikan melalui Juru bicara Ma’ruf, Masduki Baidlowi.

Dia menyebut, Ma’ruf Amin merasa kehilangan Paus Fransiskus sebagai tokoh penjaga kerukunan antar-umat beragama.

"Tentu kami, Wakil Presiden ke-13, ikut berbela sungkawa nan dalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Saya kira dunia, terutama para tokoh agama, sangat merasa kehilangan dengan kepergian Paus Fransiskus. Karena beliau menjadi salah satu motor krusial dalam membangun kerukunan antarumat berakidah di dunia," kata Masduki saat dikonfirmasi, Senin 21 April 2025.

Masduki mengenang pertemuan nan terjadi antara Paus Fransiskus, Ma’ruf Amin, dan juga Grand Sheikh Al-Azhar di Abu Dhabi beberapa waktu lalu.

"Saat itu mereka menandatangani sebuah perjanjian berbareng tentang persaudaraan kemanusiaan. Itu sangat bersejarah. Semua orang mengapresiasi ketokohan Paus, dan kita betul-betul kehilangan beliau," ucap Masduki.

6. Doa Ketua DPR RI Puan Maharani Semoga Semangat Perdamaian Selalu Hidup di Hati Umat

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. Ia berambisi ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan nan dapat diteruskan.

"Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia," kata Puan dalam keterangannya, Senin 21 April 2025.

Puan pun mengenang kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024 nan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.

"Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat katolik, tapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama," tuturnya.

"Sosok Paus nan sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membikin beliau dikagumi oleh masyarakat Indonesia," imbuh Puan.

Mantan Menko PMK itu pun merasa tersanjung lantaran mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan untuk menghadiri World Leaders Summit on Children's Rights alias Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Puan diundang berbareng Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

"Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak," ujarnya.

"Dalam aktivitas tersebut, para tokoh bumi berkesempatan untuk berbincang dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi kewenangan dan kesejahteraan setiap anak," sambung Puan.

Pertemuan bertema 'Let's Love and Protect Them' tersebut dihadiri para pemimpin bumi seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat dunia terkemuka untuk kewenangan anak.

Puan pun memberi apresiasi atas inisiasi Paus menggelar perhelatan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak lantaran aktivitas itu sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan nan lebih kondusif dan lebih setara bagi anak-anak di seluruh dunia.

"Saya mengapresiasi nan Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dengan World Leaders Summit on Children's Rights, kita dapat duduk berbareng dan berganti pikiran tentang kewenangan anak dan misi kemanusiaan dunia demi generasi mendatang," paparnya.

Sebelum perhelatan World Leaders Summit on Children's Rights, Puan berbareng Megawati juga sempat mengikuti forum Unbroken Kids Alliance nan digelar di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, Minggu (2/2). Aliansi ini menaungi anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina.

Dalam aktivitas di Italia saat itu, Puan dan Megawati juga diterima Paus Fransiskus di kediamannya langsung pada Jumat (7/2). Menurut pihak Vatikan, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus bersedia menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi.

Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri berjumpa lantaran penghormatannya terhadap family Bung Karno, terutama Megawati nan sempat diminta menjadi juri Zayed Award, arena nan memberi apresiasi terhadap organisasi dan perseorangan nan mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

Ia mengucapkan terima kasih atas kesediaan Paus nan sempat menerimanya.

"Saya betul-betul merasa terhormat atas sambutan Paus kepada kami. Meski dalam kondisi kurang sehat, Paus saat itu menerima kami dengan hangat dan ramah," ungkap Puan.

Menurut Puan, kepergian Paus bukan hanya kehilangan bagi umat katolik, namun juga untuk masyarakat dunia.

"Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh nan sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar," kata dia.

"Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan bakal terus membawa faedah dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi," tutup Puan.

7. Wapres Gibran Sebut Dunia Kehilangan Pemimpin Spiritual nan Penuh Kasih

Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus pada Senin 21 April 2025.

Gibran mengatakan, Paus Fransiskus merupakan pemimpin spiritual nan penuh kasih dan teguh dalam menyuarakan nilai kemanusiaan.

"Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual nan lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan," kata Gibran melalui akun IG resminya @gibran_rakabuming, Senin 21 April 2025.

"Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus," sambungnya.

Wapres Gibran Rakabuming Raka meyakini warisan Paus Fransiskus dalam membangun jembatan antaragama, merawat bumi, dan memperjuangkan nan tertindas bakal terus hidup dalam hati umat manusia.

"Doa dan simpati dari kami bangsa Indonesia. Semoga tenteram menyertai beliau, dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia," tutup dia.

Selengkapnya