ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ginjal merupakan sepasang organ nan terletak di kedua sisi tulang belakang, di bawah tulang rusuk. Meski berukuran kecil, organ ini mempunyai banyak kegunaan penting.
Tugas utama ginjal ialah menyaring racun, kotoran, dan limbah lain dari dalam darah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Selain itu, ginjal juga berkedudukan dalam produksi hormon, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, menjaga kestabilan tekanan darah, dan lain sebagainya.
Karenanya, krusial untuk senantiasa menjaga kesehatan ginjal. Ginjal nan bermasalah alias rusak dapat membikin seseorang lebih rentan terhadap sejumlah penyakit kronis nan menurunkan kualitas hidupnya.
Kabar baiknya, menjaga kesehatan ginjal tidak susah untuk dilakukan. Dengan menerapkan pola makan dan style hidup sehat, kesehatan ginjal dapat terjaga dan terhindar dari akibat penyakit.
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa langkah menjaga kesehatan ginjal nan bisa dipraktikkan.
1. Olahraga Secara Teratur
Olahraga tidak hanya membantu mengecilkan perut alias lingkar pinggang saja. Olahraga nan teratur juga dapat menurunkan akibat penyakit ginjal kronis.
Tak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Keduanya krusial untuk mencegah kerusakan ginjal.
Olahraga untuk menjaga kesehatan ginjal tidak kudu dengan pergi ke gym alias melakukan latihan nan berat. Berjalan, berlari, bersepeda, dan apalagi menari dapat menjadi aktivitas bentuk untuk membantu menjaga kesehatan ginjal. Kuncinya adalah menemukan aktivitas nan disenangi, sehingga lebih mudah melakukannya dan memperoleh hasil nan diinginkan.
2. Menjaga Kadar Gula Darah
Orang dengan kadar gula darah tinggi, alias menderita diabetes, mempunyai akibat lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah, ginjal dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah.
Jika ginjal terus-menerus bekerja keras selama bertahun-tahun, perihal ini dapat menyebabkan kerusakan nan menakut-nakuti nyawa.
Dengan mengelola kadar gula darah, seseorang dapat mengurangi akibat mengalami kerusakan ginjal.
3. Pantau Tekanan Darah
Seperti nan disebutkan sebelumnya, tekanan hipertensi merupakan salah satu aspek nan dapat meningkatkan akibat kerusakan ginjal. Jika tekanan hipertensi terjadi berbarengan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, alias kolesterol tinggi, dampaknya pada tubuh bisa signifikan.
Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Mengadopsi pola makan dan style hidup sehat dapat membantu menjaga tekanan darah tidak melampaui pemisah normal.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Orang dengan kelebihan berat badan alias obesitas berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan nan dapat merusak ginjal, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit ginjal.
Pola makan seimbang nan rendah garam, daging olahan, dan makanan lain nan merusak ginjal dapat membantu mengurangi akibat kerusakan ginjal. Fokuslah pada konsumsu bahan-bahan segar nan secara alami rendah garam, seperti kembang kol, blueberry, ikan, biji-bijian utuh, dan lain sebagainya.
5. Minum Air nan Cukup
Tubuh perlu terhidrasi dengan baik agar ginjal dapat berfaedah sebagaimana mestinya. Air membantu membersihkan garam dan racun dari ginjal, serta menurunkan akibat penyakit ginjal kronis.
Usahakan untuk setidaknya minum 1,5 hingga 2 liter air setiap hari. Jumlah ini bisa meningkat tergantung kondisi kesehatan dan tingkat aktivitas sehari-hari.
6. Tidak Merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ginjal, menjadi terganggu.
Merokok juga dapat meningkatkan akibat kanker pada ginjal.
7. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala
Melakukan pemeriksaan secara teratur dapat membantu mendeteksi kerusakan ginjal lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi nan lebih serius. Hal ini terutama krusial bagi mereka nan tergolong golongan berisiko, di antaranya:
- Orang berumur 60 tahun ke atas
- Orang nan lahir dengan berat badan rendah
- Orang dengan riwayat penyakit kardiovaskular alias mempunyai personil family nan menderita kondisi tersebut
- Orang dengan riwayat tekanan darah tinggi
- Pengidap obesitas
(ath/suc)