ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau cerah bergairah pada perdagangan sesi I Rabu (9/4/2025), setelah kemarin ambruk hingga sempat terkena trading halt.
Per pukul 09:15 WIB, IHSG melonjak 1,53% ke posisi 6.088,13. IHSG makin dekati lagi level psikologis 6.100 pada sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai lebih dari Rp 1,9 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 163.552 kali. Sebanyak 311 saham menguat, 141 saham melemah, dan 164 saham stagnan.
Beberapa saham terpantau menguat kencang pada sesi I hari ini. Di posisi pertama ada saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) nan melonjak hingga 32,56% ke posisi Rp 57/saham. Bahkan, saham CENT sudah menyentuh auto reject atas (ARA).
Kedua ada saham PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) nan terbang 25,68% ke Rp 230/saham.
Berikut lima saham nan menguat paling kencang pada sesi I hari ini pukul 09:15 WIB.
- PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) +32,56% ke Rp 57/saham.
- PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) +25,68% ke Rp 230/saham.
- PT Shield On Service Tbk (SOSS) +21,77% ke Rp 565/saham.
- PT MDTV Media Technologies Tbk (NETV) +19,75% ke Rp 188/saham.
- PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) +17,09% ke Rp 3.700/saham.
Adapun pasar finansial Indonesia diperkirakan tetap bergolak pada hari ini lantaran tarif resiprokal bakal bertindak mulai hari ini waktu Amerika Serikat (AS).
Presiden AS, Donald Trump bakal tetap memberlakukan kebijakan tarif resiprokal namalain tarif timbal kembali untuk produk impor dari beragam negara, tidak terkecuali produk dari Indonesia, mulai 9 April 2025 waktu setempat alias sekitar 11.00 WIB.
Melansir CNBC International, Senin (07/04/2025), Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan Pemerintahan Trump bakal tetap teguh dalam tarif timbal baliknya pada mitra jual beli utama AS, apalagi dalam menghadapi tindakan jual di pasar saham global.
"Tarif bakal tetap berlaku. Dia mengumumkannya, dan dia tidak bercanda. Tarif bakal datang. Tentu saja mereka (berlaku)," kata Lutnick, dilansir CNBC International, Senin (07/04/2025).
Dia mengatakan bahwa Gedung Putih tidak mempertimbangkan perpanjangan tenggat waktu awal.
"Tidak ada penundaan. Mereka pasti bakal tetap di tempat selama berhari-hari dan berminggu-minggu. Presiden perlu mengatur ulang perdagangan global. Semua orang mempunyai surplus perdagangan dan kita mempunyai defisit perdagangan," tambahnya.
Hal ini tentu bakal memberikan volatilitas nan besar pada pasar finansial secara umum, baik dunia maupun domestik.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Terus Melemah, Sentuh Rp16.900 per Dolar AS
Next Article Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an