5 Pernyataan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Usai Didemo Bawahannya, Bantah Pecat Asn

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro akhirnya buka bunyi usai sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) demo pada Senin 20 Januari 2025.

Seperti diketahui, sejumlah ASN demo di Kantor Kemendikti Saintek lantaran mereka menilai tindakan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro sewenang-wenang dalam bekerja, nan salah satunya memecat ASN.

Satryo mengatakan, demo pegawai kementerian nan dipimpinnya adalah lantaran persoalan mutasi di lembaga tersebut. Menurut dia, mutasi tersebut memang diperlukan lantaran adanya restrukturisasi di tubuh kementerian nan dipecah tiga sejak kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Demo itu mengenai kami nan sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran lantaran pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita mau benahi sesuai petunjuk presiden kudu irit dengan anggaran pemerintah," kata Satryo Soemantri Brodjonegoro di Bandung, Senin 20 Januari 2025, seperti dilansir Antara.

Satryo menceritakan, ada pihak-pihak nan tidak bersedia untuk dimutasi, nan disebutnya memicu demonstrasi di Kantor Kemendikti Saintek di Jakarta.

"Kita melakukan mutasi nan cukup besar, lantaran memang ada pihak nan tidak berkenan," ucap dia.

Satryo pun membantah melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi nan merupakan perihal biasa di suatu lembaga alias kementerian.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada nan bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa," kata dia.

"Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi alias rotasi, betul-betul sesuatu nan memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," sambung Satryo.

Dia juga menampik tudingan pegawai demo lantaran sikapnya nan dinilai pemarah dan suka menampar, seperti nan dituliskan dalam salah satu spanduk tindakan di Kemendikti Saintek. Satryo menduga, perihal tersebut demi mendapatkan perhatian publik.

"Enggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu nan menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," papar dia.

Berikut sederet pernyataan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro usai ramai didemo bawahannya sejumlah ASN dihimpun Tim News detikai.com:

Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah rekaman video dan bunyi dugaan tindak kekerasan nan viral di media sosial itu adalah dirinya.

1. Sebut Demo ASN di Kemdiktisaintek Karena Persoalan Mutasi

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut bahwa demonstrasi pegawai kementerian nan dipimpinnya adalah lantaran persoalan mutasi di lembaga tersebut.

Menurut Satryo, mutasi tersebut memang diperlukan lantaran adanya restrukturisasi di tubuh kementerian nan dipecah tiga sejak kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Demo itu mengenai kami nan sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran lantaran pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita mau benahi sesuai petunjuk presiden kudu irit dengan anggaran pemerintah," kata Satryo di Bandung, Senin 20 Januari 2025, seperti dilansir Antara.

Satryo menceritakan, ada pihak-pihak nan tidak bersedia untuk dimutasi, nan disebutnya memicu demonstrasi di Kantor Kemdiktisaintek di Jakarta.

"Kita melakukan mutasi nan cukup besar, lantaran memang ada pihak nan tidak berkenan," ujar dia.

2. Tegaskan Mutasi Hal Biasa di Kementerian

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi nan merupakan perihal biasa di suatu lembaga alias kementerian.

Hal tersebut disampaikan Satryo di rumah dinasnya, wilayah Jakarta Selatan, pada Senin malam 20 Januari 2025, saat memberikan respons mengenai demonstrasi nan dilakukan oleh jejeran staf Kantor Kemdiktisaintek pada Senin pagi.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada nan bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. nan ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi alias rotasi, betul-betul sesuatu nan memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," kata dia, seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/1/2025).

3. Bukan Dipecat Mendadak, Akui Sudah Dialog

Lalu, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, setelah panjang lebar berbincang dengan pegawai Kemendikti Saintek nan diberhentikan mendadak Neni Herlina, juga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno, mereka akhirnya memahami kebijakan tersebut.

"Dan mereka akhirnya mengerti bahwa tidak selamanya penempatan orang itu persis seperti nan diharapkan. Kita memang perlu berharap, tetapi juga ada penugasan lain, dan kita perlu menetapkan mereka pada tempat-tempat nan mungkin berbeda, tetapi saya kira itu juga terbaik untuk mereka," paparnya.

Ia juga mengemukakan, pihak Kemdiktisaintek juga telah berupaya sebaik mungkin melayani semua staf nan ada, serta bekerjasama dengan baik dengan mereka.

"Sehingga angan kami ke depan, kelak kementerian ini punya satu prestasi nan cukup baik, di mana staf-nya pun kita berambisi juga mempunyai kesejahteraan nan memadai," ucap Satryo.

4. Sebut Rekaman nan Beredar di Medsos Bukan Suaranya

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut rekaman nan beredar di media sosial bukan suaranya.

"Itu bukan bunyi saya," ucap Satryo.

Ia menegaskan, rekaman nan tersebar di media sosial (medsos), nan di mana dia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.

Satryo juga menanggapi tentang keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek RI Togar M Simatupang nan menyebut bahwa terdapat cara-cara lain selain demonstrasi, misalnya melalui obrolan dan upaya-upaya persuasif.

"Ya, tadi kan itu upaya kita untuk membikin pengalaman nan sama antara kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masing bakal berkomunikasi, toh satu instansi juga, kita bisa berjumpa dan berbual setiap saat, masing-masing juga punya atasannya dan bisa diskusi," sebut dia.

5. Bantah Pemarah dan Suka Menampar

Selain itu, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menampik tudingan pegawai demo lantaran sikapnya nan dinilai pemarah dan suka menampar, seperti nan dituliskan dalam salah satu spanduk tindakan di Kemdikti Saintek pada Senin 20 Januari 2025. Satryo menduga, perihal tersebut demi mendapatkan perhatian publik.

"Enggak ada, tidak benar. Pendemo kan cari sesuatu nan menarik, intinya kita sedang bersih-bersih," ucap dia.

Dia menegaskan, demonstrasi pegawai Kemdiktisaintek nan dipimpinnya adalah lantaran persoalan mutasi di lembaga tersebut. Menurut Satryo, mutasi tersebut memang diperlukan lantaran adanya restrukturisasi di tubuh kementerian nan dipecah tiga sejak kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Demo itu mengenai kami nan sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran lantaran pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita mau benahi sesuai petunjuk presiden kudu irit dengan anggaran pemerintah," kata Satryo.

Satryo menceritakan, ada pihak-pihak nan tidak bersedia untuk dimutasi, nan disebutnya memicu demonstrasi di Kantor Kemdiktisaintek di Jakarta.

"Kita melakukan mutasi nan cukup besar, lantaran memang ada pihak nan tidak berkenan," tandas Satryo.

Selengkapnya