5 Peringatan Google Yang Kerap Diabaikan Pemilik Hp Android

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Sejumlah peringatan mengenai keamanan sering diberikan pada HP Android. Namun sayang banyak pengguna nan mengabaikan peringatan tersebut.

Menurut Google, peringatan bakal diberikan saat pengguna Android masuk ke situs berbahaya. "Anda bakal memandang peringatan jika konten nan mau Anda lihat rawan alias menipu. Situs-situs ini sering disebut situs 'phishing' alias 'malware'," kata raksasa mesin pencarian itu.

Situs rawan bakal membikin pelaku bisa mengakses info korbannya. Selain itu juga dapat menipu alias menjual info nan didapatkan kepada pihak lain.

Jadi ada baiknya jika Anda memperhatikan setiap peringatan nan diberikan Google. Karena bisa jadi itu langkah menyelamatkan diri dari serangan keamanan lantaran malware ataupun phishing.

Berikut 5 peringatan nan kerap diabaikan, dirangkum dari The Sun, Rabu (23/4/2025):

  1. "The site ahead contains malware" artinya website nan dikunjungi bakal menginstall software rawan namalain malware ke komputer
  2. "Deceptive site ahead", artinya website tersebut kemungkinan adalah phishing
  3. "Suspicious site", peringatan ini diberikan saat website nan dikunjungi mencurigakan dan kemungkinan berbahaya
  4. "The site ahead contains harmful programs", ialah website bakal membikin pengguna menginstall program bermasalah saat menggunakan internet
  5. "This page is trying to load scripts from unauthenticated sources", bisa jadi website nan Anda kunjungi berbahaya.

Hati-hati sideloading

Sideloading nan memperbolehkan mengunduh aplikasi di luar toko aplikasi resmi seperti Play Store dan App Store, sudah lama jadi perdebatan. Biasanya ini mengenai keseimbangan soal kebebasan dan keamanan pengguna.

Aktivitas tersebut dianggap membebaskan pengguna untuk mengakses semua aplikasi nan ada. Tidak hanya terpaku nan ada di dalam toko aplikasi resmi saja.

Sideloading dapat membikin pengguna juga bisa mengakses aplikasi beta nan belum resmi dipublikasikan. Selain itu disebut dapat mendukung developer independen nan enggan terikat dengan sistem aplikasi resmi.

Dua raksasa Google dan Apple punya pandangan berbeda soal sideloading. Apple diketahui memang melarang aktivitas ini dalam ekosistem perangkatnya.

Sebaliknya, Google diketahui memperbolehkan aktivitas tersebut. Namun nampaknya mulai berubah usai CEO Sundar Pichai memperingatkan ancaman sideloading.

Pichai mengatakan sideloading bisa berisiko tinggi dan rentan terkena malware. Untuk itu dia meminta pengguna Android tak lagi melakukannya.

Pernyataan itu dijadikan senjata Apple untuk makin melarang sideloading. Karena Google tahu seberapa berbahayanya aplikasi hasil aktivitas sideloading.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: QRIS & GPN Indonesia Bikin AS Ketar-ketir?

Next Article 18 HP Android Tak Bisa Pakai WA 1 Januari 2025, Cek Daftarnya

Selengkapnya