Yusuf Islam Sampai Damon Albarn Rilis Album Tanpa Musik, Ini Isinya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pemerintah Inggris mendorong rencana untuk menarik lebih banyak perusahaan AI ke negaranya dengan mengubah undang-undang kewenangan cipta.

Perubahan nan diusulkan memungkinkan developer untuk melatih model AI pada konten artis nan ditemukan secara online, tanpa izin alias kewenangan cipta, selain jika artis secara proaktif memilih untuk tidak berpartisipasi.

Atas dasar itu, awal pekan ini golongan nan terdiri dari 1.000 musisi Inggris merilis sebuah "album bisu" untuk memprotes rencana tersebut.

Album nan berjudul "Is This What We Want?", menampilkan lagu-lagu dari Kate Bush, Imogen Heap, dan komposer klasik kontemporer Max Richter dan Thomas Hewitt Jones.

Album ini juga menampilkan angsuran penulisan berbareng dari ratusan nama lainnya, termasuk nama-nama besar seperti Annie Lennox, Damon Albarn, Billy Ocean, The Clash, Mystery Jets, Yusuf Islam/Cat Stevens, Riz Ahmed, Tori Amos, dan Hans Zimmer.

Para seniman mengumpulkan rekaman studio dan ruang pagelaran nan kosong, menjadi sebuah representasi simbolis akibat dari perubahan undang-undang kewenangan cipta nan direncanakan.

"Anda dapat mendengar kucing-kucing saya bergerak," demikian Hewitt Jones menggambarkan kontribusinya dalam album ini, dikutip dari TechCrunch, Rabu (26/2/2025).

Untuk lebih memperjelasnya, judul-judul dari 12 lagu nan ada dalam album ini mengutarakan sebuah pesan seperti pemerintah Inggris tidak boleh melegalkan pencurian musik untuk menguntungkan perusahaan-perusahaan AI.

Album ini hanyalah langkah terbaru soal patokan gimana kewenangan cipta ditangani dalam training AI. Protes serupa sedang berjalan di negara lain, seperti AS, nan menyoroti keprihatinan atas hadirnya AI di antara para seniman.

Ed Newton-Rex, nan mengorganisir proyek ini, secara berbarengan telah memimpin kampanye nan lebih besar untuk menentang training AI tanpa lisensi.

Sebuah petisi nan dia mulai sekarang telah ditandatangani oleh lebih dari 47.000 penulis, seniman visual, aktor, dan lainnya di industri kreatif, dengan nyaris 10.000 di antaranya mendaftar hanya dalam lima minggu terakhir sejak pemerintah Inggris mengumumkan strategi AI-nya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

Next Article China Tak Butuh Amerika, TikTok dan Huawei Buat Teknologi AI Sendiri

Selengkapnya