Ylbhi Catat 18 Mahasiswa Ditangkap Saat Aksi May Day Di Semarang

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 02 Mei 2025 07:46 WIB

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut sebanyak 18 mahasiswa ditangkap saat tindakan May Day di Semarang, kemarin. Ilustrasi. YLBHI Mencatat 18 Mahasiswa Ditangkap Saat Aksi May Day di Semarang. (detikai.com/Damar Sinuko).

Jakarta, detikai.com --

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut polisi melakukan brutalitas dan represivitas saat menghadapi tindakan unjuk rasa Hari Buruh atau May Day di Semarang, Jawa Tengah.

YLBHI mengatakan polisi menembak gas air mata dan meriam air (water cannon) sekitar 17.30 WIB, Kamis (1/5). Massa nan terdiri dari mahasiswa dan pekerja mengalami sesak napas.

"Brutalitas dan represivitas nan dilakukan abdi negara kepolisian dengan menembakkan gas air mata, water canon, hingga melakukan pemukulan terhadap massa tindakan dengan melakukan pengejaran hingga di dalam kampus Undip Pleburan," kata YLBHI dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YLBHI mencatat 18 orang mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Markas Polrestabes Semarang. Mereka disebut juga mengalami pemukulan.
Selain itu, banyak mahasiswa nan dilarikan ke rumah sakit. YLBHI juga mendapatkan laporan motor-motor massa tindakan May Day Semarang hilang.

YLBHI menyebut polisi dan ratusan preman mengepung kampus Undip Pleburan pada Kamis (1/5) malam. Mereka memperkirakan ada sekitar 400 orang mahasiswa nan sedang mengamankan diri di dalam kampus.

"Kami menuntut dan mendesak agar segera bebaskan kawan-kawan kami nan saat ini ditangkap dan kawan-kawan nan disandera di dalam kampus," ujar YLBHI.

"Hentikan brutalisas abdi negara dan pecat Kapolrestabes Semarang. Kapolres segera menarik preman dan polisi nan melakukan pengepungan terhadap massa aksi," imbuh mereka.

Sementara Kabid Humas Polda Jateng Kombes Arianto mengatakan pihaknya mengamankan belasan orang. Menurutnya perihal itu terpaksa dilakukan agar seremoni Hari Buruh tetap tertib.

"Serikat pekerja dan pekerja telah menyampaikan aspirasinya dan telah diterima oleh Gubernur, alhamdulillah melangkah lancar. Namun, di kembali ini semua rupanya ada satu golongan lagi, ialah golongan anarko nan berasosiasi dengan golongan mahasiswa lainnya nan melakukan tindakan unjuk rasa anarkis," kata Arianto.

Menurut dia golongan itu melakukan pembakaran, pelemparan terhadap petugas, sehingga dibubarkan dengan langkah didorong. Ia menyebut perihal itu sudah sesuai dengan SOP kepolisian.

(dhf/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya