ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti keahlian Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam menangani kejadian pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Hal itu merespons kasus penembakan terhadap lima penduduk negara Indonesia (WNI) oleh otoritas maritim Malaysia.
Menurut Cucun, Kementerian P2MI harus segera membikin terobosan untuk mengurangi jumlah pekerja migran Indonesia terlarangan nan bekerja di luar negeri.
"Harus ada terobosan untuk menyelamatkan penduduk kita agar tidak semakin banyak nan tergiur bekerja di luar negeri secara unprocedural, nan kemudian banyak menjadi korban perdagangan orang, apalagi hingga kekerasan," kata Cucun dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Cucun menilai Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian P2MI sebagai corak komitmen pemerintah dalam melindungi para pekerja migran yang jumlahnya besar.
Sejumlah rumor nan dialami para pekerja migran ilegal kerap menjadi sorotan, salah satunya kekerasan. Selain itu juga ada penyekapan hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO) WNI di sejumlah negara nan dipaksa bekerja sebagai admin gambling online.
Dengan beragam macam rumor tersebut, menurut Cucun, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding tengah ditantang untuk membuktikan kinerjanya.
"Ini tantangan perlindungan kehadiran negara melalui Menteri P2MI, rakyat sangat mau memandang kinerjanya," ujar Cucun.
Ke depan, Cucun berambisi Kementerian P2MI segera menemukan solusi untuk menyelesaikan sejumlah rumor nan merugikan, apalagi sampai menakut-nakuti nyawa para PMI. Termasuk mereka nan bekerja secara terlarangan di luar negeri.
"Kita berambisi Kementerian PPMI bisa segera menyelesaikan PR-PR mengenai PMI, termasuk pekerja nan berangkat ke luar negeri tanpa jalur resmi seperti ini," tutur Cucun.
Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat berpatroli.
Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal bumi dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli. Sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.
"Kapal nan ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang," lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.
Lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.
Atase Kejaksaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok berbareng otoritas setempat melakukan mobilitas sigap dalam rangka mempercepat proses pemulangan 20 WNI pekerja informal di Myanmar. Mereka diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan ...