Wisata Sejarah Di Kota Terlarang, Rumah 1,8 Juta Artefak Kekaisaran China

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Kota Terlarang alias The Forbidden City terletak di jantung Beijing, China. Kawasan ini merupakan kompleks istana kekaisaran nan saat ini dikenal sebagai Museum Istana (The Palace Museum) nan menjadi simbol krusial sejarah dan budaya China.

detikai.com berkesempatan mengunjungi Kota Terlarang pada Selasa, 29 April 2025 dalam program China International Press Communication Center (CIPCC). Tidak heran jika area ini disebut kompleks istana lantaran wilayahnya mencakup area seluas 720.000 meter persegi alias sekitar 180 hektare.  

Luas bangunannya pun mencapai 150.000 meter persegi nan terdiri dari 980 gedung nan tetap berdiri, termasuk lebih dari 70 aula dan istana. Waktu dua jam pun seolah tak cukup untuk menyusuri tiap perspektif Kota Terlarang.  

“Kompleks ini dibangun pada masa Dinasti Ming pada awal abad ke-15 dan selama lebih dari 500 tahun menjadi istana kekaisaran bagi 24 kaisar dari Dinasti Ming dan Qing,” kata Susan Su, pemandu dari Pusat Bahasa dan Budaya Beijing untuk Misi Diplomatik. 

Susan menyebut, pembangunan Kota Terlarang merupakan proyek besar nan menyantap waktu 14 tahun dari 1406 hingga 1420. Ini menjadikan Kota Terlarang sebagai kompleks istana dengan struktur kayu terbesar di bumi dan ditetapkan sebagai warisan UNESCO sejak 1987.

Tercatat, koleksi museum Kota Terlarang menjadi rumah bagi lebih dari 1,8 juta artefak seperti lukisan, keramik, kaligrafi, giok, dan busana kekaisaran. Selain itu, juga ada koleksi kitab kuno, manuskrip langka, hingga arsip sejarah. 

Menikmati Keindahan Hall of Supreme Harmony

Meski begitu, Kota Terlarang juga mengalami jatuh bangun lantaran beragam musibah dan ancaman lainnya. Sehingga, segala upaya pelestarian ditempuh pemerintah untuk menjaganya agar tak lekang waktu. 

Kota Terlarang dikelilingi tembok tinggi berwarna merah dan punya empat gerbang utama nan tidak semuanya dibuka untuk publik. Bagi turis, pintu masuk utama adalah Gerbang Selatan (Meridian Gate/Wumen).

Menurut Susan, area wisata dalam Kota Terlarang dibagi menjadi dua bagian utama, ialah Outer Court (kawasan luar) dan Inner Court (kawasan dalam). Di area ini, visitor dapat menikmati keelokan Hall of Supreme Harmony, Istana Kemurnian Surgawi, hingga Taman Kekaisaran. 

“Sebagai simbol kekuasaan kekaisaran, Hall of Supreme Harmony merupakan gedung terbesar dan paling krusial dalam kompleks ini,” ucapnya. 

Kental pada Budaya Kuno China

Kemudian, kreasi Kota Terlarang disebut juga sangat berakar pada budaya antik China, seperti prinsip Yin & Yang, dan Feng Shui. Misalnya, nomor sembilan, naga, burung phoenix, dan makhluk mitologi lain nan dijumpai menghiasi tembok dan genting istana di Kota Terlarang. 

“Ukiran nan rumit, warna-warna cerah, dan motif simbolis nan tersebar di seluruh Kota Terlarang mencerminkan pentingnya simbolisme dalam budaya antik China,” jelasnya. 

Hal ini, nampaknya membikin Kota Terlarang menjadi daya tarik wisata sejarah nan terkenal di Beijing. Pasalnya, visitor domestik hingga mancanegara cukup ramai berjamu ke Kota Terlarang dengan rata-rata kunjungan harian mencapai 40.000 orang.      

Selengkapnya