ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wendy Cagur dilarikan ke rumah sakit akibat masalah masam lambung naik alias Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ketika dibawa ke rumah sakit, Wendy sempat mengalami indikasi nyeri di area dada.
Ini bukan pertama kalinya Wendy dibawa ke rumah sakit akibat nyeri dada. Pekan lalu, dia sempat pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan untuk memandang apakah nyeri nan muncul berangkaian dengan masalah jantung alias tidak. Hasil pemeriksaan menunjukkan Wendy rupanya mengalami GERD.
"Tadi subuh lenyap live sahur, tiba-tiba suami telepon katanya dadanya sakit lagi apalagi lebih sakit dibanding Jumat kemarin. Langsung ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjanya dan rupanya GERD," kata istri Wendy, Revti Ayu Natasya, dalam unggahannya di Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kondisi nan dialami Wendy Cagur, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menuturkan ada beberapa indikasi GERD nan kudu diwaspadai. Salah satunya keluhan nyeri dada.
"Tanda-tanda masam lambung naik saat puasa ya (perut) terasa panas, dada seperti terbakar, mulut pahit, nyeri di ulu hati, dan kembung," kata dr Ari ketika dihubungi detikaicom beberapa waktu lalu.
dr Ari menuturkan masalah masam lambung naik umum terjadi di minggu-minggu awal bulan puasa. Orang dengan masalah maag lebih rentan dengan kondisi ini.
GERD merupakan kondisi ketika masam lambung berulang kali naik ke saluran kerongkongan, menyebabkan iritasi dan peradangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh melemahnya katup esofagus alias pola makan nan tidak baik.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa aspek akibat nan dapat meningkatkan akibat GERD:
- Kegemukan
- Makan dalam porsi terlalu besar
- Makan terlalu cepat
- Makan terlalu larut malam
- Konsumsi makanan tinggi lemak alias gorengan
- Kehamilan
- Merokok
- Konsumsi alkohol alias kopi
- Efek samping obat tertentu
(avk/kna)