ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 21 Apr 2025 17:35 WIB
Jakarta, detikai.com --
Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari satu abad terakhir, nan bakal dimakamkan di luar Vatikan.
Dilansir dari Reuters, tahun lampau Paus Fransiskus disebut telah meminta untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah gereja nan sering dikunjungi Paus Fransiskus untuk bermohon sebelum dan sesudah perjalanan ke luar negeri.
Paus terakhir nan dimakamkan di luar Vatikan adalah Leo XII pada tahun 1903, nan dimakamkan di Basilika St. Yohanes Lateran di Roma.
Selain meminta untuk dimakamkan di luar Vatikan, Paus juga mau menyederhanakan upacara pemakaman nan rumit dan panjang, seperti nan biasanya dilakukan kepada para pendahulunya.
Paus meminta agar upacara pemakamannya tidak dilakukan secara megah dan istimewa, melainkan hanya menggunakan peti meninggal kayu sederhana.
Menurut otoritas Vatikan, Paus Fransiskus mau meninggalkan praktik lama, di mana seorang pemimpin umat Katolik bumi biasanya dikuburkan menggunakan tiga peti meninggal saling bertautan nan terbuat dari cemara, timah, dan kayu ek.
Mendiang Paus juga tidak bakal dipajang di atas panggung tinggi alias catafalque di Basilika Santo Petrus. Meski demikian, para peziarah tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir, di mana jenazah Paus bakal diletakkan di dalam peti dengan tutup terbuka.
Paus Fransiskus meninggal bumi pada Senin (21/4) pagi hari waktu Vatikan, setelah sebelumnya sempat dirawat selama lebih dari satu bulan lantaran sakit pneumonia.
Sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus tampil di muka publik menghadiri misa Paskah nan dihadiri ribuan umat Katolik.
Dalam pesannya, Paus menekankan pentingnya kebebasan berpikir, beragama, dan menghormati perbedaan. Ia juga mengecam meningkatnya anti-Semitisme dan menyebut situasi di Gaza sebagai "dramatik dan memprihatinkan."
Paus menyerukan agar para pemimpin bumi tidak tunduk pada logika ketakutan nan hanya memecah dan menjauhkan manusia dari satu sama lain.
(dna)