Wamen Investasi Buka Suara Soal Ihsg Anjlok

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu kondisi pasar modal RI nan sempat ambruk signifikan bukan merupakan masalah.

Dirinya menyebut ada banyak perihal nan bisa mempengaruhi pergerakan bursa efek, baik itu nan datang dari dalam maupun luar negeri.

"Enggak ada masalah (bursa), nan namanya market kan kondisionalnya banyak," ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor BKPM.

Meski demikian, Todotua menyebut pemerintahan saat ini bakal secara konsisten merencanakan dan mengeksekusi dan melakukan beberapa percepatan-percepatan untuk merealisasi investasi dalam hilirisasi.

"Kita punya Danantara, kita mau melakukan beragam macam percepatan terhadap investasi itu sendiri lantaran kita sadar betul bahwa resources kita punya kita punya juga adalah potensial market nan besar ya kan dan secara positioning kita juga secara dunia itu sangat strategik," ujarnya.

Dirinya menyebut respons paling krusial untuk menjaga pasar adalah konsistensi dalam penyelenggaraan program nan sudah dicanangkan dan direncanakan oleh pemerintah. 

Todotua menyebut sistem pasar tetap melangkah berasas kepercayaan dan perubahan naik turun adalah perihal nan biasa.

Terkait derasnya arus modal asing nan keluar dari pasar modal RI, dirinya memandang perihal tersebut dikembalikan kepada kontrol pasar.

"Diferensiasinya banyak ya, tapi itu tadi kembali lagi gimana kita konsisten aja menjalankan," sebutnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memangkas koreksi pada awal perdagangan sesi II hari ini, Selasa (18/3/2025). Per pukul 14.04 WIB IHSG tercatat bertengger di level 6.222,06 alias turun 3,86%.

Meski tetap berada di area hijau, IHSG bergerak rebound dari penutupan perdagangan sesi pertama di mana IHSG tertekan 6,12% apalagi pada posisi terendah perdagangan hari ini IHSG sempat tercatat ambruk 7,11%.

Awal pekan lalu, bank Investasi dan pengelola aset dunia Goldman Sachs menurunkan ranking dan rekomendasi atas aset finansial di Indonesia. Penurunan ini terjadi lantaran perusahaan nan bermarkas di New York tersebut memperkirakan adanya peningkatan akibat fiskal atas sejumlah kebijakan dan inisiatif nan dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Goldman menurunkan ranking saham RI dari overweight menjadi market weight. Lebih lanjut, Goldman juga menurunkan rekomendasi atas surat utang nan diterbitkan BUMN tenor 10 sampai 20 tahun menjadi netral. Sebelumnya, surat utang BUMN menjadi salh satu aset nan paling ramai diburu oleh manajer investasi global.

Penurunan ranking ini memperparah tindakan jual asing di bursa saham domestik. Tercatat asing membukukan tindakan jual bersih Rp 849 miliar kemarin, Rp 3,12 triliun dalam sepekan, Rp13,7 triliun dalam sebulan, Rp 24 triliun sejak awal tahun, Rp 26,8 triliun dalam tiga bulan dan Rp 57,8 triliun dalam enam bulan terakhir.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran

Selengkapnya