Volatilitas Pasar Tinggi, Taspen Buka Suara Soal Strategi Investasi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Taspen (Persero) memandang volatilitas nilai saham sebagai langkah memanfaatkan memanfaatkan momentum untuk mendorong hasil investasinya. Sepanjang tahun 2024 sendiri, Taspen mencatat yield on investment (YOI) di saham sebesar 9,54%.

Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 249 poin, naik 4% ke level 6.485 per pukul 14.45 WIB, Rabu (26/3/2025). IHSG hari ini berbanding terbalik dengan kondisi pada Senin (24/3/2025). IHSG dibuka lesu dan ditutup turun 1,55% ke level 6.161,22. Indeks apalagi sempat ambruk lebih dari 4% dan merosot ke bawah level 6.000.

Sekretaris Korporasi Taspen Henra mengatakan, pihaknya senantiasa menerapkan strategi investasi nan hati-hati di tengah turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perseroan memastikan setiap keputusan investasi dilakukan dengan mempertimbangkan izin serta akibat nan terukur agar hasil investasi tetap optimal.

Ia pun tak menampik kondisi pasar saham saat ini cukup volatil. Sehingga, Taspen secara seksama memperhatikan semua perkembangan pasar finansial dan perekonomian nan terjadi nan bakal berakibat pada kineja investasi.

"Dengan kondisi tersebut maka PT TASPEN (Persero) bakal tetap berupaya untuk mengoptimalkan keahlian investasi pada setiap instrument nan ditempatkan dengan memanfaatkan momentum dan timing pasar," kata Henra dalam jawaban nan diterima CNBC, Rabu, (26/3/2025).

Asal tahu saja, berasas laporan finansial nan telah diaudit, yield on investment (YOI) saham Taspen per Desember 2024 tercatat sebesar 9,54% secara tahunan.

Sementara itu, mengenai peran industri asuransi dan biaya pensiun sebagai penyedia likuiditas saat pasar turun, Taspen menyatakan bahwa setiap keputusan investasi tetap berdasarkan izin nan berlaku. Penempatan investasi di saham dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasar serta menerapkan mitigasi akibat nan diperlukan.

"Saham merupakan salah satu instrument investasi nan dapat dilakukan penempatan berasas izin nan berlaku. Dalam berinvestasi khususnya saham, PT TASPEN (Persero) selalu mengawasi perkembangan situasi perekonomian nan dipengaruhi oleh aspek makro enonomi dunia dan domestik, geopolitik, serta faktor-faktor lain nan terkait," kata dia.

Sebelumnya, Guru Besar Universitas Indonesia sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menyebut, keterlibatan aktif para pemangku kepentingan menjadi krusial untuk merancang solusi nan tidak hanya berkarakter populis, tetapi juga berkelanjutan. Hal ini bisa dilakukan melalui asuransi dan biaya pensiun.

"Pemerintah dapat meneken kebijakan pengelola biaya publik di negara ini (Jamsostek, Taspen, Asgara, Dana Pensiun BUMN, dll) untuk menjadi market maker alias liquidity provider di bursa saham, minimal terhadap saham berkapitalisasi besar dengan esensial bagus dan BUMN," kata Budi, kepada detikai.com.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dongkrak IHSG, Bos MI Dorong Pegadaian Cs IPO Saham di BEI

Next Article Daftar 4 Perusahaan Sekuritas nan Terima Cuan Dari Korupsi Taspen

Selengkapnya