ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com- Pasar finansial tetap mengkhawatirkan pengaruh perang Israel Vs Iran terhadap tekanan ekonomi bumi dan berlanjutnya era suku kembang tinggi.
Jika gencatan senjata Iran Vs Israel kandas terwujud dan Selat Hormuz nan menguasai sekitar 20% jalur perdagangan minyak mentah bumi maka lonjakan nilai minyak tidak bisa dihindari. Efeknya inflasi meningkat dan Bank Sentral utama seperti The Fed bakal kesulitan untuk menurunkan suku kembang nan artinya perlambatan ahli ekonomi menakut-nakuti AS dan negara-negara global.
Diharapkan perang dapat diredam sehingga potensi The Fed untuk bisa menurunkan suku kembang sebanyak 2 kali di 2025 sehingga dapat kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pasar finansial bergairah kembali.
Seperti apa akibat perang ke pasar finansial dunia ke kebijakan moneter bank sentral? kemana arah investasi saat ini? Selengkapnya simak perbincangan Andi Shalini dengan CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya dalam Squawk Box, detikai.com (Rabu, 25/06/2025)