ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com- Adanya tekanan daya beli hingga suku kembang referensi Bank Indonesia nan tetap berada di level 5,75% disebut Plt Direktur Utama Bank Kalteng, Maslipansyah sebagai tantangan bagi likuiditas dan ekspansi penyaluran angsuran perbankan di awal tahun 2025.
Maslipansyah menyebut kondisi ekonomi nan kurang baik dan suku kembang tinggi menjadikan perebutan likuiditas semakin ketat. Bank Kalteng dalam menghadapi tantangan ini terus memastikan keamanan aliran pendanaan melalui pengelolaan biaya pemerintah wilayah dengan tetap memperluas penyaluran kredit.
BPD Kalteng saat ini tetap mengandalkan angsuran konsumtif mengenai ekosistem Pemda sebagai penopang dengan mengincar pertumbuhan sektor lain termasuk angsuran UMKM dan angsuran sindikasi.
Selain itu momentum Ramadan dan Lebaran sebagai penopang daya beli dan ekonomi sehingga diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan upaya BPD di awal tahun 2025.
Seperti apa prospek dan tantangan upaya BPD Kalteng 2025? Selengkapnya simak perbincangan Shinta Zahara dengan Direktur Utama Bank Kalteng, Maslipansyah dalam Power Lunch,detikai.com (Selasa, 25/02/2025)