Untung Rugi Beli Saham Ipo, Investor Ritel Wajib Tahu!

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Investasi pasar modal menawarkan hasil untung nan tinggi. Selaras dengan itu, maka risikonya pun tak bisa dianggap remeh. Banyak strategi dalam mendulang cuan dari investasi saham, salah satunya membeli saham Initial Public Offering (IPO) namalain penawaran umum saham perdana.

IPO merupakan tindakan korporasi perusahaan tertutup nan menjual sebagian saham ke penanammodal publik di pasar modal via Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga perusahaan tersebut resmi menyandang gelar "Tbk" namalain perusahaan terbuka (emiten).

Saham IPO ini lebih berisiko dibandingkan dengan saham-saham nan sudah lama melantai di bursa, maka poin nan perlu dicermati adalah risiko.

Saham IPO memang terkenal high risk high return. Bayangkan saja jika sukses cuan bisa mencapai ribuan persen, bamun jika rugi bisa sampai 70%.

Sebelum membeli saham IPO untuk investasi, perlu dikenali dulu risk appetite sobat semua. Apakah Anda condong orang nan risk taker (suka risiko) alias malah risk averse (takut ambil risiko).

Bagi orang nan condong lebih dominan karakter risk averse-nya maka sebaiknya menghindari saham-saham berisiko tinggi dan mencari pengganti investasi saham lain.

Untuk berinvestasi melalui saham IPO, tetapkan tujuan dan jangka waktu investasi sobat sekalian. Jika bicara tujuan, tak jauh dari sasaran cuan. Walaupun nilai saham terus bergerak tapi perlu tetapkan tujuan return nan mau dicapai ya. Itu krusial agar Anda tidak terombang-ambing oleh perubahan pasar.

Tak hanya sasaran return saja, lama waktu investasi juga kudu dipertimbangkan. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah mau investasi jangka panjang alias jangka pendek menengah.

Tidak ada batas nan pasti tentang berapa lama investasi jangka panjang dan jangka pendek. Semua kembali ke diri masing-masing. Namun untuk memudahkan bisa pakai dugaan investasi jangka panjang jika waktunya lebih dari satu tahun.

Poin pertimbangan ini bakal menentukan aspek pertimbangan selanjutnya mengenai dengan mode investasi anda

Kemudian, tentukan mode investasi Anda apakah mau berinvestasi jangka panjang alias hanya trading jangka pendek nan memanfaatkan momen. Jika Anda lebih tertarik untuk trading maka aspek teknis lebih jadi konsentrasi utama. Jika Anda telah menentukan untuk investasi jangka panjang maka aspek esensial kudu lebih ditekankan.

Untuk memudahkan para pembeli, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan pembelian saham Initial Public Offering (IPO) melalui website resminya di e-ipo.co.id. Investor nan mau membeli saham saat penawaran perdana alias biasa disebut IPO sekarang dapat melakukannya secara elektronik alias e-IPO.

Sebelum melakukan pemesanan, penanammodal kudu mempunyai Nomor Tunggal Identitas Pemodal alias Single Identification (SID) dan rekening pengaruh di salah satu Sekuritas / Perusahaan Efek. Perusahaan Efek tersebut juga sudah kudu terdaftar sebagai partisipan sistem terlebih dahulu.

Lantas, gimana caranya membeli saham e-IPO?

Cara dan Langkah Beli Saham e-IPO

Berikut ini langkah komplit membeli saham e-IPO beserta langkah-langkah sampai menerima hasil saham:

- Masuk ke situs https://e-ipo.co.id
- Pilih menu "Register" di sebelah kanan atas
- Masukkan alamat email
- Isi "Tipe Investor" (Individu alias Institusi)
- Isi info dengan benar
- Lakukan autentikasi dengan klik tautan nan dikirim melalui email
- Masukkan kode OTP
- Setelah mendaftar, Anda bakal diarahkan ke langkah selanjutnya. Berikut ini langkah-langkahnya.

Verifikasi Oleh Broker

Setelah melakukan proses registrasi, langkah berikutnya ialah melakukan verifikasi oleh agen nan Anda gunakan. Setelah memasukkan kode OTP, masukkan password dan pilih "+Broker".

Jika Anda sudah mempunyai SID, pilih "I Have an SID". Tetapi jika belum mempunyai SID, Anda bakal diarahkan untuk membikin SID terlebih dahulu.

Kolom "Participant" dapat diisi dengan nama Broker / Sekuritas dimana Anda terdaftar. Jika daftar pilihan tidak muncul, bisa dibantu dengan mengetikkan kode Broker dan bakal muncul pilihannya (pilihan tidak bisa diketik secara manual).

Untuk setiap request pendaftaran, Broker nan berkepentingan bakal terlebih dulu melakukan verifikasi info nasabah.

Proses verifikasi info pengguna dilakukan di luar sistem e-IPO oleh Broker. Sehingga sistem e-IPO tidak dapat memastikan kapan pastinya verifikasi SID/SRE selesai dilakukan.

Submit Minat/Pesanan Pooling

Jika verifikasi telah disetujui oleh Broker, langkah selanjutnya ialah Broker nan berkepentingan bakal melakukan approval pada sistem e-IPO dan pengguna dapat melakukan order.

Jika sudah ada Approval pada sistem e-IPO, pengguna bisa melakukan order dengan langkah berikut ini:

- Pilih saham IPO nan mau dipesan
- Klik "More Info"
- Isi blangko pemesanan
- Masukkan OTP
- Selanjutnya, pesanan bakal tersimpan dan dilanjutkan dengan menunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem.

Sediakan Dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)

Sesuai dengan ketentuan dalam peraturan OJK, minat nan disampaikan langsung oleh penanammodal pada masa Bookbuilding, jika diteruskan ke masa Offering, wajib dikonfirmasi oleh investor.

Konfirmasi berbentuk "telah membaca prospektus di masa offering". Lakukan konfirmasi melalui langkah berikut ini:

- Dari menu "Active Orders", klik "View"
- Klik "I have already read the prospectus"
- Setelah melakukan konfirmasi membaca prospektus, minta untuk menyediakan biaya di RDN sebelum masa penawaran umum berakhir
- Terima Saham IPO

Langkah terakhir dalam membeli saham e-IPO ialah penanammodal dapat memandang hasil penjatahan atas pemesanannya pada menu "History".

Status penjatahan terdiri dari:

- Alloted: Mendapatkan penjatahan
- Alloted w/ Scale Back: Mendapatkan penjatahan nan disesuaikan
- Not Alloted: Tidak mendapatkan penjatahan alias penjatahan belum dimulai andaikan IPO tetap di masa book building dan offering
- Not Carried Over: Pesanan tidak diteruskan untuk proses penjatahan


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Pilihan Sekuritas Asing Saat Trump Bikin Gejolak

Next Article Tetapkan Harga Rp200, Hero Global (HGII) Bidik Dana IPO Rp 260 M

Selengkapnya