Trump Resmi Tarik As Keluar Dari Perjanjian Iklim Paris

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

tim | detikai.com

Selasa, 21 Jan 2025 07:50 WIB

Jakarta, detikai.com --

Donald Trump kembali menarik Amerika Serikat dari perjanjian suasana Paris alias Paris Agreement pada Senin (20/1), setelah dia resmi dilantik menjadi presiden.

Trump menandatangani perintah pelaksana penarikan AS dari pakta tersebut, di hadapan para pendukung nan berkumpul di Capital One Arena di Washington.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya segera menarik diri dari penipuan perjanjian suasana Paris, nan tidak setara dan sepihak," kata Trump sebelum menandatangani perintah tersebut.

"Amerika Serikat tidak bakal menyabotase industri kita sendiri, sementara China mencemari dengan impunitas," imbuh Trump, dikutip Reuters.

Langkah ini menempatkan AS berbareng Iran, Libya, dan Yaman sebagai segelintir negara di bumi nan tak termasuk dalam pakta tersebut.

Dalam pakta Paris Agreement, pemerintah negara-negara penandatanganan sepakat untuk membatasi pemanasan dunia hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, untuk menghindari akibat terburuk dari perubahan iklim.

Keputusan ini juga mencerminkan sikap skeptis Trump tentang pemanasan dunia nan dianggapnya sebagai sebuah "tipuan".

Selain itu Trump juga memang mempunyai agenda untuk membebaskan pengeboran minyak dan gas AS dari regulasi, sehingga mereka dapat memaksimalkan hasil.

Trump juga menarik AS dari kesepakatan ini selama periode pertama dia menjabat sebagai presiden pada 2017-2021.

Saat ini AS merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua di bumi setelah China. Para pengamat menilai penarikan AS dari pakta ini bakal semakin merusak ambisi dunia untuk memangkas emisi.

"Kali ini tindakan AS bisa lebih merusak upaya suasana global. Akan lebih susah kali ini lantaran kita berada di tengah-tengah implementasi, berhadapan dengan pilihan nyata," kata eks negosiator Paris Agreement, Paul Watkinson.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa, bumi sekarang sedang mengalami pemanasan dunia hingga lebih dari 3 derajat Celsius pada akhir abad ini.

Pendekatan Trump juga sangat kontras dibandingkan dengan Joe Biden, nan menginginkan AS memimpin upaya suasana dunia dan berupaya mendorong transisi dari minyak dan gas menggunakan subsidi dan regulasi.

Trump sementara itu bermaksud mencabut subsidi dan izin tersebut, untuk menopang anggaran negara dan menumbuhkan ekonomi, sembari memastikan "udara dan air bersih" di AS.

(dna/dna)

Selengkapnya