Trump Picu Ketidakpastian, Dolar Dibuka Naik Ke Rp16.590

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penerapan tarif jual beli oleh Presiden AS, Donald Trump untuk impor mobil.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (27/3/2025) dibuka pada posisi Rp16.590/US$, rupiah alias melemah 0,09%. Depresiasi pada rupiah hari ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin (26/3/2025) nan menguat 0,09%.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:52 WIB turun tipis 0,09% di nomor 104,45 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin nan berada di nomor 104,55.

Fluktuasi mata duit Garuda hari ini tampaknya lebih didominasi oleh aspek eksternal khususnya nan datang dari AS.

Trump pada Rabu (26/3/2025) waktu setempat mengumumkan penerapan tarif sebesar 25% untuk impor mobil nan tidak diproduksi di dalam negeri. Kebijakan ini diperkirakan bakal makin memperburuk ketegangan dengan mitra jual beli utama AS, terutama menjelang pengenaan tarif tambahan nan dijadwalkan pekan depan, di samping meningkatkan nilai mobil.

"Apa nan bakal kami lakukan adalah mengenakan tarif 25% untuk semua mobil nan tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika mereka dibuat di Amerika Serikat, maka tidak bakal dikenakan tarif sama sekali," ujar Trump dalam konvensi pers di Gedung Putih, dilansir dari AFP.

Langkah ini bakal mulai bertindak pada 2 April dan berakibat pada mobil serta truk ringan nan diproduksi di luar negeri. Kebijakan ini menambah daftar tarif nan sebelumnya telah diberlakukan Trump, termasuk tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan China, serta tarif sebesar 25% untuk baja dan aluminium.

Hal ini menimbulkan ketidakpastian pasar dan berujung pada apresiasi dolar AS di awal pagi hari tadi.

Kendati demikian, Menteri Koordinator bagian Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan upaya pemerintah untuk mengantisipasi nilai mata duit rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu nan didorong adalah keahlian perdagangan luar negeri, ialah ekspor.

"Tentu ekspor kudu terus jalan, kemudian deregulasi (sesuai) pengarahan bapak presiden, dan perizinan dipermudah sehingga impor - ekspor lebih lancar," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/3/2025).

Airlangga menjelaskan pasar kurs asing memang biasa berfluktuatif. Namun, menurutnya, esensial ekonomi indonesia cukup kuat baik jangka menengah hingga panjang.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Babak Belur Jatuh ke Level Terendah Sejak 1998, Kenapa?

Next Article Dana Asing Keluar Rp 10 T dari RI, Dolar AS Naik ke Rp 15.720

Selengkapnya