ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 21 Jan 2025 04:00 WIB

Jakarta, detikai.com --
Donald Trump buka bunyi mengenai kebakaran dahsyat Los Angeles setelah resmi dilantik menjadi Presiden AS pada Senin (20/1). Ia mengatakan kebakaran itu membikin orang-orang terkaya AS kehilangan rumah.
"Kebakaran itu melanda rumah-rumah dan masyarakat, apalagi memengaruhi beberapa orang terkaya dan paling berkuasa di negara kita, beberapa di antaranya sedang duduk di sini sekarang," kata Trump seperti diberitakan Deadline.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak punya rumah lagi. Itu menarik, tetapi kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. Semua orang tidak dapat melakukan apa-apa. Itu bakal berubah."
Alih-alih menawarkan solusi, Trump mengkritik pemerintahan Joe Biden dalam menangani kebakaran LA. Ia menilai pemerintahan sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda pertahanan atas situasi darurat.
"Negara kita tidak dapat lagi memberikan jasa dasar di saat darurat, seperti nan baru-baru ini ditunjukkan oleh orang-orang dahsyat di North Carolina nan diperlakukan dengan sangat jelek dan negara bagian lain nan tetap menderita akibat angin besar nan terjadi beberapa bulan lalu."
[Gambas:Video CNN]
"Atau baru-baru ini, Los Angeles, tempat kita menyaksikan kebakaran nan tetap membakar secara tragis dari beberapa minggu lampau apalagi tanpa tanda-tanda pertahanan," ucap Trump.
Trump sendiri mempunyai tempat tinggal di Beverly Hills. Ia juga mempunyai resor Trump National Golf Club di Palos Verdes dekat Los Angeles.
Dalam pidato, dia sama sekali tidak menyinggung resornya tersebut. Resor itu hingga sekarang belum digunakan sebagai tempat pemindahan meski akomodasi serupa lainnya sudah alih kegunaan demi para korban kebakaran.
Dengan puluhan ribu hektare lahan hancur, ribuan rumah dan gedung di seluruh wilayah LA hancur lebur, ratusan ribu orang dievakuasi, banyak nan kehilangan tempat tinggal, dan puluhan orang meninggal, kebakaran rimba semakin dapat diatasi dalam beberapa hari terakhir.
Namun, angin kencang nan lebih mematikan diperkirakan terjadi hingga Selasa (21/1) nan berpotensi memicu kebakaran lainnya.
(chri)