Trump Bakal Publikasikan Semua Dokumen Rahasia Pembunuhan Jfk

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 18 Mar 2025 06:00 WIB

Pada 23 Januari lalu, Trump sudah menandatangani sebuah perintah pelaksana nan menyerukan deklasifikasi dokumen-dokumen pembunuhan JFK. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pemerintahannya bakal mempublikasikan seluruh arsip rahasia mengenai kasus pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK). (Foto: Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE)

Jakarta, detikai.com --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pemerintahannya bakal mempublikasikan seluruh dokumen rahasia mengenai kasus pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK). Kematian JFK menjadi salah satu kasus nan tetap memicu teori persekongkolan lebih dari 60 tahun setelah insiden.

Trump mengumumkan publikasi dokumen-dokumen tersebut ketika mengunjungi Kennedy Center, sebuah tempat pagelaran seni di Washington nan diberi nama sesuai dengan nama mendiang presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mumpung kita ada di sini, saya pikir ini adalah waktu nan tepat - kita bakal mengumumkan dan memberikan semua berkas Kennedy," kata Trump, melansir AFP.

Pada 23 Januari lalu, Trump sudah menandatangani sebuah perintah pelaksana nan menyerukan deklasifikasi dokumen-dokumen pembunuhan JFK.

"Orang-orang telah menunggu selama beberapa dasawarsa untuk perihal ini, dan saya telah menginstruksikan orang-orang saya nan bertanggung jawab, nan dikumpulkan oleh Tulsi Gabbard," kata Trump, merujuk pada Direktur Intelijen Nasional.

Perintah pada bulan Januari tersebut juga mencakup dokumen-dokumen nan berangkaian dengan pembunuhan adik JFK, Robert F. Kennedy, pada tahun 1960an serta tokoh pejuang hak-hak sipil, Martin Luther King Jr.

Trump tidak memberikan rincian tentang info baru apa nan bakal terkandung dalam berkas-berkas nan bakal dirilis.

"Saya tidak percaya kami bakal menyunting apa pun," tambah Trump.

Arsip Nasional AS telah mempublikasikan puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir nan berangkaian dengan pembunuhan presiden Kennedy pada 22 November 1963. Namun begitu, ribuan arsip telah ditahan, dengan argumen masalah keamanan nasional.

Laporan itu mengatakan pada saat rilis skala besar terakhir, pada bulan Desember 2022, bahwa 97 persen dari catatan Kennedy - nan berjumlah lima juta laman - sekarang telah dipublikasikan.

Komisi Warren nan menyelidiki penembakan presiden berumur 46 tahun nan karismatik ini menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, nan bertindak sendiri.

Namun, konklusi resmi tersebut tidak banyak membantu meredam spekulasi bahwa ada rencana nan lebih jahat di kembali pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas, dan lambatnya perilisan berkas-berkas pemerintah telah menambah bahan bakar bagi beragam teori konspirasi.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya