ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bank Mandiri mencatatkan nilai transaksi remitansi masuk (incoming) mencapai nyaris Rp 2 triliun pada akhir 2024. Jumlah ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya alias year on year (YoY).
SVP Retail Deposit Product Sales Bank Mandiri Evi Dempowati menyebut pencapaian ini menunjukkan kepercayaan diaspora Indonesia sekaligus mempertegas komitmen Bank Mandiri, dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo nomor 3 ialah penguatan pertumbuhan ekonomi berbasis inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat.
Dia menegaskan bahwa pertumbuhan signifikan ini didorong oleh meningkatnya jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri serta penemuan teknologi nan dihadirkan Bank Mandiri.
"Sejak awal, kami mempunyai misi untuk dapat menjadi solusi dan mitra finansial utama masyarakat, terutama PMI baik di dalam maupun luar negeri. Pertumbuhan ini, menjadi momentum kami untuk terus meningkatkan jasa agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasabah," ungkap Evi dalam keterangan resminya, Kamis (30/1/2025).
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Bank Mandiri memberikan akses kepada PMI melalui aplikasi Livin' by Mandiri, nan memungkinkan mereka membuka rekening secara online, serta menikmati beragam jasa seperti transfer, deposito, pembayaran tagihan, solusi valas, hingga investasi. Keunggulan ini lanjut Evi, menjadikan Livin' by Mandiri sebagai pilihan bagi PMI dalam mengelola finansial dari luar negeri.
Hal ini juga tercermin dari jumlah pengguna Livin' by Mandiri di luar negeri nan meningkat nyaris dua kali lipat alias mencapai 100 ribu pengguna pada akhir 2024.
Selain jasa digital, Bank Mandiri juga mengandalkan jaringan instansi bagian luar negeri untuk mendukung pengiriman remitansi PMI ke tanah air. Anak perusahaan seperti Mandiri International Remittance di Malaysia menjadi salah satu kontributor dengan menyumbang lebih dari 50% total transaksi remitansi masuk, didukung oleh instansi perwakilan di Hong Kong, serta mitra remitansi di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Hong Kong.
Menurut dia, keberadaan jaringan internasional ini memastikan kelancaran transaksi finansial bagi PMI nan tersebar di beragam negara. Jaringan instansi LN serta mitra remitansi ini merupakan corak kepedulian Bank Mandiri terhadap PMI dengan memberikan solusi pengiriman duit nan murah.
"Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen memperluas kerja sama dengan mitra internasional dan memanfaatkan teknologi canggih seperti Application Programming Interface (API) guna memastikan setiap transaksi pengguna melangkah maksimal. Dengan langkah ini, Bank Mandiri berambisi dapat menciptakan ekosistem finansial nan semakin inklusif dan mendukung pemberdayaan ekonomi diaspora Indonesia secara global," tutur dia.
"Kami mau memastikan setiap PMI mempunyai akses mudah ke jasa perbankan nan andal, sehingga mereka dapat mengelola finansial dengan lebih baik dan membantu mendukung perekonomian Indonesia," tambah Evi.
Bank Mandiri juga menempatkan pemberdayaan PMI sebagai prioritas melalui program Mandiri Sahabatku. Program ini memberikan training literasi finansial dan kewirausahaan untuk membantu PMI mengelola finansial secara bijak.
Dia menjelaskan pendampingan mencakup tahap sebelum keberangkatan, saat bekerja di luar negeri, hingga kembali ke tanah air. Sehingga program ini memastikan PMI bisa memanfaatkan penghasilan selama bekerja dan berkontribusi pada ekonomi lokal sebagai wirausaha.
Evi menegaskan bahwa langkah strategis ini sejalan dengan visi Kementerian BUMN untuk membangun ekosistem upaya nan inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung transformasi ekonomi Indonesia.
"Dengan strategi inovatif dan pendekatan berbasis teknologi, Bank Mandiri tidak hanya mengoptimalkan jasa remitansi, tetapi juga berkedudukan aktif dalam memberdayakan diaspora Indonesia," pungkasnya.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Adu Laba 4 Bank Besar: BRI, BCA, BNI, Mandiri, Ini Pemenangnya!
Next Article Video: Fundamental Kuat, BMRI Siap Melesat di Era Baru Indonesia