Tni Ad Beri Kesempatan Anak Korban Ledakan Amunisi Jadi Tentara

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

TNI AD membuka kesempatan bagi anak-anak para korban ledakan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk menjadi tentara.

"TNI Angkatan Darat membuka kesempatan kepada seluruh putra-putri korban, andaikan ada nan mau berasosiasi menjadi prajurit Angkatan Darat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana dalam keterangan pers, Rabu (14/5), dikutip dari Antara.

Wahyu mengatakan kesempatan itu dibuka TNI AD sebagai corak pertanggungjawaban terhadap family korban ledakan amunisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya, jejeran Kodim 0611/Garut bakal memberikan pendampingan dan bimbingan, sehingga prosesnya dapat melangkah dengan baik," ujarnya.

Tidak hanya memberikan kesempatan bagi para anak korban untuk masuk TNI AD, Wahyu memastikan pihaknya membantu proses pemakaman korban ledakan baik untuk jenazah penduduk sipil maupun personel TNI AD.

Wahyu menjelaskan pihaknya telah menyerahkan sembilan jenazah penduduk sipil ke family masing-masing, pada Selasa (13/5).

Setelah itu, pihak TNI turut membantu prosesi pemakaman seluruh jenazah hingga pukul 20.00 WIB.

"Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut, bersama-sama dengan masyarakat juga bakal melaksanakan aktivitas angan berbareng sampai beberapa waktu ke depan," katanya.

Kronologi

Sebelumnya, Wahyu mengatakan bahwa peristiwa ledakan itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi oleh jejeran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.

"Pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun nan berangkaian dengan letak peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu.

Personel kemudian membikin dua lubang sumur untuk tempat memasukkan amunisi milik TNI AD nan bakal dimusnahkan.

Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi nan bakal dimusnahkan, lampau lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.

"Peledakan di dua sumur ini melangkah dengan sempurna dalam kondisi aman," jelas Wahyu.

Setelah itu, personel mengisi satu lubang nan telah disiapkan untuk menghancurkan detonator nan sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur.

Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan langkah nan sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Kadispenad.

Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, dengan empat orang di antaranya merupakan personil TNI, dan korban lainnya adalah penduduk sipil.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya