ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Artis veteran Titiek Puspa pergi selamanya pada Kamis (10/4/2025). Sebagai penyanyi lintas zaman, kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam di hati banyak penggemarnya.
Lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937, dia dikenal sebagai anak mini nan sakit-sakitan. Dengan angan nasib sang anak bisa berubah, orang tuanya sempat mengganti namanya. Dari Sudarwati menjadi Kadarwati. Lalu berganti lagi menjadi Sumarti. Namun, rasa sakit tetap saja datang, seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Di tengah kondisi bentuk nan lemah, Sumarti akhirnya menemukan pelarian: menyanyi. Bukan untuk tampil di panggung alias meraih sorotan, melainkan semata-mata untuk menghibur diri dan mengalihkan pikiran dari rasa sakit nan tak kunjung reda. Suaranya terus mengalun di setiap waktu dan tempat berbareng lagu-lagu buatan Bing Slamet sebagai kegemarannya.
Foto: Potret Titiek Puspa saat muda (Tangkapan layar IG @titiekpuspa_official)
Orang-orang mulai meletakkan perhatian. Mereka memberi pujian atas suaranya nan indah. Sumarti pun mulai menumbuhkan keyakinan: dia mau menjadi penyanyi profesional. Sayangnya, tekad itu tak mendapat restu dari sang ayah, nan lebih menginginkan anaknya mengejar cita-cita lain. Hanya kakak-kakaknya nan memberi dukungan.
Tapi Sumarti tak menyerah. Pada 1954, dia nekat pergi diam-diam ke Jakarta untuk mengikuti kontes menyanyi. Tak disangka, salah satu jurinya adalah sang idola, Bing Slamet sendiri. Dan lebih tak terduga lagi, Sumarti keluar sebagai pemenang. Popularitasnya pun mulai menanjak.
Sejak saat itu, dia menanggalkan nama lama dan memilih nama baru: Titiek Puspa. Nama "Titiek" dia ambil sendiri, sementara "Puspa" merupakan corak penghormatan kepada sang ayah, Puspo.
Dari bunyi lirih seorang anak sakit-sakitan, lahirlah sosok kuat nan menjelma menjadi legenda.
Penyanyi Lintas Zaman
Foto: Potret Titiek Puspa saat muda (Tangkapan layar IG @titiekpuspa_official)
Semasa hidup, Titiek berulangkali menghadapi kesulitan. Saat tetap mini dan hidup di era pendudukan Jepang, dia bercerita pernah menyantap kulit pisang jejak tentara Jepang. Saking laparnya.
Berlanjut ketika era merdeka, Titiek pernah juga jadi bancakan masyarakat dan didera tuduhan besar. Pada 1966, dia difitnah menerima mobil dan dituduh jadi wanita simpanan Menteri Bank Sentral, Jusuf Muda Dalam, nan tersangkut kasus korupsi. Titiek segera membantah, tetapi kemarahan besar membutakan nurani masyarakat.
Suatu waktu, mobil Titiek direbut paksa demonstran. Padahal itu dibeli dari duit hasil menyanyi.
"Saya syok, sangat syok," kenang Titiek dalam Titiek Puspa a Legendary Diva (2008).
Foto: Titiek Puspa (Tangkapan Layar via IG @titiekpuspa_official)
Barangkali, pengalaman hidup pahit membuatnya sangat mengerti situasi nan tercermin dalam beberapa karyanya. Inilah nan membikin Titiek bisa memperkuat lintas era dan selalu mengeluarkan daya positif juga sabar.
Selain itu, selama menjadi penyanyi, Titiek memang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi bumi musik. Ia tak mau terpengaruh dengan style asing nan digandrungi oleh banyak anak-anak muda Indonesia di setiap zaman.
Salah satunya karya Titiek nan menarik dan menunjukkan simpati terlihat pada "Kupu-kupu Malam" (1991).
Lagu berdurasi 3-4 menit itu menceritakan gimana dirinya berjumpa seorang wanita nan tak sengaja ditemui di pinggir jalan dan menjadi pekerja seks usai ditinggal suami dan terlilit utang. Perempuan itu kudu bekerja untuk keluar dari lubang jarum kemiskinan lewat langkah di luar norma.
"Ada nan tidak suka dirinya, Ada nan butuh dirinya [...] Dosakah nan dia kerjakan, sucikah mereka nan datang [...] Apa nan terjadi terjadilah, nan dia tahu Tuhan penyayang umatnya"
Dengan cepat, lagu tersebut terkenal dan disukai orang. Pada titik ini, dia sukses menebar pesan-pesan sosial nan terus diproduksi setiap zaman. Satu perihal nan jarang dilakukan musisi lain.
Selamat jalan, Titiek Puspa. Titiek mungkin telah pergi, tetapi namanya tetap wangi layaknya puspa nan mekar dalam kenangan.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kulit Breakout, Lawyer Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Skincare
Next Article Termasuk Raffi Ahmad, Ini 5 Pejabat Terkaya di Indonesia