The Fed Rugi Us$ 1 Triliun, Kok Bisa?

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve alias The Fed melaporkan potensi kerugian hingga US$ 1 triliun dari hasil pengelolaan kepemilikan surat berharga.

Berdasarkan laporan Reuters, menukil laporan Federal Reserve Bank of New York, kerugian nan belum terealisasi sebesar US$ 1 triliun itu atas kepemilikan surat berbobot tahun lalu.

Dalam laporan Federal Reserve Bank of New York disebutkan dari kepemilikan dalam jumlah besar terhadap duit tunai dan surat berbobot The Fed di System Open Market Account (SOMA) membukukan kerugian nan belum terealisasi sebesar US$ 1,06 triliun pada 2024.

"Kerugian nan belum terealisasi itu sedikit lebih tinggi dari kerugian pada 2023 silam sebesar US$ 948.4 miliar," kata Reuters, dikutip Senin (9/6/2025).

Kondisi kerugian nan belum terealisasi pada 2024 itu disebabkan oleh "suku kembang pasar nan lebih tinggi di seluruh kurva imbal hasil" sementara sebagian diimbangi oleh berkurangnya kepemilikan obligasi oleh Fed.

The Fed mencatat kerugian nan belum terealisasi mencakup selisih antara nilai kitab sekuritas nan dimilikinya dengan nilai pasar saat ini.

Namun, kerugian di atas kertas ini tidak memengaruhi operasi kebijakan moneter dan bukan masalah nan perlu diperhatikan mengingat The Fed memegang obligasinya hingga jatuh tempo.

"Laporan tersebut menambahkan kerugian nan belum terealisasi atas kepemilikan The Fed kemungkinan bakal bertindak selama beberapa tahun mendatang," kata Reuters.

Sebagaimana diketahui, neraca finansial The Fed dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami ekspansi besar-besaran, meningkat lebih dari dua kali lipat hingga mencapai puncaknya sebesar US$ 9 triliun pada tahun 2022.

Kondisi finansial itu terjadi lantaran The Fed membeli obligasi Treasury dan hipotek untuk menstabilkan pasar dan menambah stimulus selama pandemi. Kepemilikannya telah menyusut selama beberapa waktu, dengan ukuran keseluruhan neracanya sekarang mencapai US$ 6,7 triliun.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Kejutan" Trump Belum Usai, Pasar Keuangan RI Lanjut Ngegas?

Next Article The Fed Tahan Suku Bunga, Mampukah IHSG Capai Rp8.000?

Selengkapnya