Tetangga Ri Mau Kirim Pasukan Ke Ukraina, Rusia Beri Peringatan Serius

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 11 Mar 2025 07:57 WIB

Negara tetangga Indonesia, Australia, mempertimbangkan bakal ikut negara-negara Eropa untuk mengirim pasukan perdamaian ke Ukraina. Ilustrasi pasukan Ukraina. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

Jakarta, detikai.com --

Negara tetangga Indonesia, Australia, mempertimbangkan bakal ikut negara-negara Eropa untuk mengirim pasukan perdamaian ke Ukraina.

Rusia langsung bereaksi keras atas kemauan Australia. Moskow kemudian memberi peringatan serius kepada Canberra jika mewujudkan kemauan pemerintah negara itu mengirimkan pasukan ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia menyampaikan bakal ada "konsekuensi serius" andaikan Australia mengerahkan pasukan darat di Ukraina sebagai misi penjaga perdamaian.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sebelumnya mengatakan membuka kemungkinan negaranya bakal ikut sekutu mengirimkan pasukan darat ke Ukraina untuk menekan negosiasi tenteram dengan Rusia.

Keinginan itu disampaikan setelah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengusulkan pengiriman pasukan ke Ukraina dengan misi menjaga perdamaian.

Kedutaan Besar Rusia di Canberra segera merespons rencana Australia tersebut.

"Bagi Australia, berasosiasi dengan Barat dalam misi nan dinamakan koalisi kemauan bakal berujung pada akibat serius. Sekali lagi, pasukan darat negara Barat tak dapat diterima Rusia dan kami tidak bakal tinggal tak bersuara hanya menjadi pengamat," demikian pernyataan Kedubes Rusia di Canberra.

"Bagi mereka nan menafsirkan perihal tersebut sebagai ancaman: ini bukan. Ini adalah peringatan. Rusia tidak beriktikad menyakiti penduduk Australia dan Canberra bisa menghindari masalah ini secara mudah dengan langkah menahan diri dari petualangan nan tak bertanggung jawab di Zona Militer Khusus," lanjut pernyataan tersebut.

Rusia kemudian menilai upaya untuk mengirim pasukan sebagai dalih menjaga perdamaian di Ukraina justru bakal merusak perdamaian itu sendiri.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya