Terungkap, Ini Penyebab Harga Emas Dunia Cetak Rekor Di Us$ 3.000

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nilai logam mulia emas melonjak ke rekor tertinggi di atas US$ 3.000 per troy ons. Kenaikan tersebut lantaran kekhawatiran terhadap ancaman pertumbuhan ekonomi dunia nan merupakan buntut dari perang jual beli Donald Trump. Sehingga para penanammodal lebih memilih untuk masuk ke dalam aset instrumen investasi berisiko rendah.

Harga emas batangan naik menjadi $3.004 per troy ons pada hari Jumat. investasi tersebut telah menjadi salah satu aset dengan keahlian terbaik di bumi sejak Trump menjabat sebagai presiden AS pada bulan Januari, dan telah naik 14% sejak awal tahun.

Seperti diketahui, Presiden AS telah mengubah-ubah kebijakan tarif dengan sigap sehingga memicu kekhawatiran bahwa perang jual beli dunia bakal memicu inflasi nan menyebabkan perlambatan ekonomi di AS dan sekitarnya. Hal itu dapat menyebabkan saham-saham di Wall Street mengalami koreksi dan menambah daya tarik emas.

Selain itu, ekspektasi penurunan suku kembang oleh Federal Reserve AS juga mendukung kenaikan emas batangan. "Baik penanammodal institusional maupun swasta beranjak ke emas untuk melindungi nilai portofolio mereka dari gejolak ekonomi," kata Alexander Zumpfe, pedagang logam mulia senior di Heraeus mengutip Financial Times, Senin (17/3).

"Pasar emas bentuk mengalami permintaan nan kuat" lantaran logam mulia dinilai sebagai perlindungan terhadap krisis ekonomi, tambahnya.

Pencapaian nilai utama emas terakhir adalah selama krisis keuangan, ketika nilai emas melampaui $1.000 per troy ons pada Maret 2008 dan selama pandemi Covid-19, ketika nilai mencapai $2.000 pada Agustus 2020.

Kekhawatiran bahwa Trump bakal mengenakan tarif pada emas batangan telah mendorong lonjakan emas batangan nan belum pernah terjadi sebelumnya ke New York, di mana stok di Comex telah mencapai rekor tertinggi.

Sejak Trump terpilih, lebih dari US$70 miliar emas telah diterbangkan ke New York, namun aliran tersebut baru-baru ini mulai melambat.

Lonjakan nilai emas tahun ini bergerak diluar dugaan dan telah membikin bank-bank investasi berlomba-lomba merevisi perkiraan nilai mereka. Setidaknya empat bank - Citibank, Goldman Sachs, Macquarie dan RBC nan telah meningkatkan perkiraan mereka dalam beberapa minggu terakhir.

Kenaikan di atas $3.000 berfaedah emas telah naik nyaris sepuluh kali lipat sejak tahun 2000, mengungguli indeks-indeks saham utama. "Emas adalah kelas aset dengan keahlian terbaik di abad ke-21 sejauh ini," kata Adrian Ash, kepala riset di BullionVault, sebuah platform perdagangan emas.

Di sisi lain, lonjakan emas dalam beberapa tahun terakhir juga didorong oleh permintaan dari bank-bank sentral lantaran mereka mendiversifikasi kepemilikan mereka dari dolar AS. Bank-bank sentral, terutama di pasar-pasar negara berkembang, telah membeli lebih dari 1.000 ton emas per tahun selama tiga tahun berturut-turut.

Kepala pelaksana Sprott Asset Management John Ciampaglia, mengatakan bahwa meningkatnya tingkat utang pemerintah merupakan salah satu aspek terbesar nan mendorong keahlian emas batangan sejak pergantian milenium.

"Tingkat utang dunia telah meledak selama 25 tahun terakhir, mereka mulai betul-betul membebani ekonomi dan anggaran. Itulah kenapa emas telah membuktikan dirinya sebagai penyimpan nilai, bukan selama 25 tahun terakhir, tetapi selama 5.000 tahun terakhir, lantaran emas dapat mempertahankan nilainya relatif terhadap mata duit tradisional," sebutnya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Terus Cetak Rekor Baru, Harga Emas Tembus USD3.000 Per Troy Ons

Next Article Ternyata Ini Alasan Kenapa Harga Emas Ngegas dan Pecah Rekor

Selengkapnya