ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kategori batas umur penonton pada sebuah movie kudu sangat dicermati setiap orang, demi melindungi orang-orang tersayang dari konten nan bisa merusak pola pikir hingga kejiwaan.
Di Indonesia, kategori batas usia untuk penonton nan menyaksikan sebuah movie merujuk Pasal 17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019. Berdasarkan ketentuan ini, kategori usia nan diterapkan di Indonesia adalah Semua Umur (SU), 13+, 17+, dan 21+.
Sayangnya, batas usia itu terlalu luas, menurut Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Esa Unggul Handrini Ardiyanti, dalam tulisannya di The Conversation berjudul "Rentang usia dalam sistem pengelompokkan penonton di Indonesia terlalu luas. Apa akibatnya?".
Ia pun memberi contoh, untuk kategori movie nan tak membatasi rentang usia alias "Semua Umur" (SU) biasanya movie nan mencakup rentang usia anak-anak prasekolah. Usia itu mungkin menghadapi tema alias segmen movie nan terlalu kompleks untuk mereka pahami.
Sementara itu movie dalam kategori batas usia 13+ condong terlalu kekanak-kanakan, sedangkan kategori 17+ mengandung tema nan terlalu dewasa. Akibatnya, di antara kedua kategori tersebut ada rentang umur nan tak terakomodasi.
"Tidak mengakomodasi kebutuhan psikologis remaja, khususnya nan berumur 14-16 tahun, nan sedang berada pada fase perkembangan moral dan identitas nan penting," tulis Handrini di The Conversation, seperti dilihat Sabtu (11/1/2025).
Menurut Handrini, rentang usia nan terlalu luas membikin kebutuhan psikologis anak-anak dan remaja kerap tidak terakomodasi dalam kategorisasi perfilman di Indonesia. Menimbulkan akibat terhadap perlindungan psikologis penonton, khususnya anak-anak dan remaja.
Dalam sebuah penelitian berjudul "Cinema Audience Demographics Analysis: Insights & Data, Handrini mengatakan, kategori movie nan tepat dapat memudahkan orang tua memastikan movie nan dipilih kondusif terhadap perkembangan mereka, lantaran terhindar dari potensi paparan konten nan tidak pantas.
Sementara itu, jika rentang usia movie hanya dibuat dalam konsep "Semua Umur," menurutnya bakal banyak risiko, seperti orang tua kehilangan pedoman menjaga movie unik anak, merusak pasar lantaran penikmat movie tak bisa menyaksikan movie sesuai kebutuhan perkembangannya, serta bisa membikin normalisasi perilaku anak usia muda lantaran terpapar movie nan belum sesuai perkembangan pola pikir dan kejiwaannya.
Ketentuan Klasifikasi Penonton di AS-Thailand
Menurut Handrini, beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan Thailand, menggunakan sistem kategori penonton nan menggambarkan tingkat kedewasaan konten nan dapat diterima oleh beragam golongan usia. Kategori tersebut diatur secara rinci dengan mempertimbangkan psikologis penonton.
Di AS, menurut Motion Picture Association of America (MPAA), kategori G (General Audience) berfaedah movie tersebut kondusif untuk semua usia. Tidak ada konten nan dapat mengganggu anak-anak, dan movie ini cocok untuk family secara umum. Sementara PG (Parental Guidance) menyarankan agar orang tua memberikan perhatian lebih lantaran movie tersebut mungkin mengandung materi nan tidak sepenuhnya sesuai untuk anak-anak, meskipun tidak terlalu berat.
Kategori PG-13 dirancang untuk penonton nan berumur 13 tahun ke atas. Meskipun movie ini lebih cocok untuk remaja, ada materi nan mungkin tidak tepat untuk anak-anak lebih muda, seperti kekerasan ringan, bahasa kasar, alias tema-tema nan lebih kompleks.
Untuk movie nan mempunyai lebih banyak konten dewasa, R (Restricted) adalah kategori nan lebih ketat, nan membatasi penonton hanya pada mereka nan berumur 17 tahun ke atas, dengan pengawasan orang tua diperlukan bagi penonton di bawah usia tersebut. Terakhir, kategori NC-17 (No One 17 and Under Admitted) sangat membatasi, dengan movie nan mempunyai materi dewasa ekstrem, seperti kekerasan skematis alias konten seksual eksplisit.
Di Thailand, sistem klasifikasinya lebih terperinci dengan kategori seperti G, PG, 15+, 18+, dan 20+, sehingga memberikan pedoman lebih jelas sesuai umur. Kategori PG, misalnya, dirancang untuk memberi petunjuk kepada orang tua tentang movie nan memerlukan pendampingan. Ini bisa membantu menghindari paparan konten nan tidak sesuai usia bagi anak-anak dan remaja nan berada pada fase perkembangan kritis.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia
Next Article Sudah Resmi, Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis