Ternyata Baru 6% Warga Ri Yang Jadi Investor Pasar Modal

Jakarta, detikai.com — Indonesia baru mempunyai 15,77 juta alias sekitar 6% penanammodal per Maret 2025 dari total masyarakat sebesar sekitar 270 juta jiwa.

Walaupun tetap sekitar 6%, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna percaya ruang pertumbuhan penanammodal tetap terbuka di masa depan.

"Dengan kalimat baru 6%, ruang bertumbuh bakal lebih luas di depan. Jadi ini salah satu tempat kita untuk mempunyai pertumbuhan di depan," ucap I Gede Nyoman di Main Hall BEI, Rabu (30/4/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa penanammodal di Indonesia bertumbuh sangat sigap dalam rentang waktu 2019 hingga 2024.

"Bapak dan Ibu bisa memandang dari tahun 2019 sampai dengan 2024 itu growth-nya bertumbuh 2,5 kali. Kalau di bawah jumlah saham sahari A itu bertumbuh nyaris 110 persen dari 2015 sampai dengan Maret 2022," ungkapnya.

Sementara, dari jumlah kepemilikan, penanammodal domestik tetap mendominasi dengan 52% dibandingkan penanammodal asing sebesar 47,82% per Maret 2025.

Kemudian dari penanammodal domestic berkontribusi terhadap 59,42 trading value dan dari asing sebesar 40,58%.

"Itu tetap dominasinya domestik. Artinya kita bisa mendominasi secara ownership maupun trading value dari kekuatan domestik kita. Baik retail maupun institusi," ucap I Gede Nyoman.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Rabu (30/4/2025) naik 0,26% ke level 6.766,79. Nilai transaksi hari ini mencapai 14,48 triliun nan melibatkan 24,59 miliar saham dalam 1,3 juta kali transaksi. 

IHSG tercatat berada di area positif melanjutkan pekan sebelumnya. Adapun sepanjang pekan lampau IHSG naik 3,74% ke level 6.678,92. Angka ini lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya, ialah 2,81%.

Akan tetapi sepangjang tahun melangkah (ytd), IHSG masih mengalami koreksi 4,42%. Hal ini seiring dengan penurunan tajam IHSG dalam enam bulan terakhir nan mencapai lebih dari 10%.

(mkh/mkh)

Next Article Akhir Perdagangan 2024, IHSG Ditutup Hijau