Tegangnya Pasar Induk Cipinang Usai Kasus Beras Oplosan Disorot Prabowo

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, diliputi ketegangan usai kasus beras oplosan kian menjadi sorotan, apalagi dilirik tajam oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebab, tak sedikit di antara mereka nan kudu mengalami pemeriksaan oleh Satgas Pangan hingga kepolisian.

Berdasarkan pantauan detikaicom di lokasi, Jumat kemarin, Pasar Induk Beras Cipinang hingga siang hari ini ramai seperti biasa. Banyak truk hingga mobil pikap pengangkut beras keluar masuk kawasan.

Ada di antara truk dan pikap ini nan datang untuk bongkar muatan, ada juga nan datang untuk mengisi muatan dengan para kuli angkutnya nan tengah lampau lalang membawa karung-karung beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, para pedagang alias pemilik toko ini di area ini enggan diwawancarai mengenai kondisi mereka di tengah maraknya kasus beras oplosan.

"Boleh liput-liput, tapi kami nggak bersedia diwawancarai," kata seorang pedagang beras kepada detikaicom di lokasi.

"Buat sementara, saya no comment dulu," kata Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid.

Saat tengah berkeliling pasar, detikaicom memandang tim Satgas Pangan Polda Metro Jaya tengah mengitari pasar memantau langsung perkembangan nilai hingga pemeriksaan kasus beras oplosan.

Para personil Satgas Pangan ini tampak dengan teliti berkeliling memeriksa mutu beras di sejumlah penyimpanan penyimpanan milik pemasok dan produsen beras. Tak lupa tim juga membawa beberapa sampel untuk diperiksa lebih jauh.

"Apabila kita menemukan unsur pidana di dalamnya, kelak kami dari Satgas Pangan Polda Metro Jaya bakal tegas untuk melakukan tindakan hukum," kata Kasubdit 1 Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Ardila Amry di lokasi.

Salah satu pemilik toko beras nan diperiksa tim Satgas, Hidayat, mengatakan pihaknya sangat terbuka dalam proses pemeriksaan tersebut. Sebab, sebelumnya dia juga sudah diperiksa oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim (Dittipideksus) Bareskrim Polri dan belum mengalami persoalan apa pun.

"Sejauh ini kami ya sudah berhadapan dengan Bareskrim, Dirtipideksus dalam perihal ini. Sejauh ini tetap dugaan," kata Hidayat selaku pemilik toko setelah dikunjungi Satgas Pangan Polda Metro

"Oh sangat terbuka, sangat terbuka," sambungnya saat ditanya apakah dirinya bersedia memberikan sampel beras nan dijualnya.

Prabowo Geram Kasus Beras Oplosan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan peringatan keras kepada para pengoplos beras. Menurutnya, kasus pengoplosan beras telah membikin negara rugi hingga Rp 100 triliun per tahun.

Prabowo mengatakan ada 212 perusahaan penggilingan padi melakukan pelanggaran pengedaran beras. Ratusan perusahaan ini juga mengoplos beras.

"Sudah 212 perusahaan penggiling padi nan kita buktikan melanggar. Ini mereka sendiri sudah mengakui lantaran dibawa ke laboratorium diperiksa," sebut Prabowo dalam harlah PKB nan disiarkan akun YouTube DPP PKB, Rabu (23/7/2025).

Prabowo mengatakan selama ini pemerintah sudah banyak turun tangan untuk membantu produksi beras murah bagi masyarakat. Mulai dari memberikan subsidi benih, subsidi pupuk, pembangunan waduk dan irigasi, hingga menyubsidi bahan bakar untuk penggilingan padi.

Namun tetap ada saja pengusaha penggilingan padi bandel nan melakukan praktik beras oplosan. Karena itu, tak mengherankan jika purnawirawan TNI itu beranggapan praktik beras oplosan seperti ini semestinya sudah bisa masuk ranah norma pidana.

"Ini jika menurut Saudara-saudara betul alias tidak? Ini adalah pidana! Ini nggak bener, ini pidana nan saya katakan kurang ajar itu, serakah. Dorongannya adalah saya dapat laporan 1 tahun dengan permainan ini ya, beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium, dijual, ini lenyap kekayaan kita, lenyap Rp 100 triliun tiap tahun," sebut Prabowo.

"Rp 100 triliun! Gimana nggak mendidih kita dengar itu, Saudara-saudara," tegasnya.

(igo/fdl)

Selengkapnya