ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka-bukaan soal kecukupan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejauh ini sudah dikantongi pihaknya sebesar Rp 71 triliun.
Menurutnya, anggaran Rp 71 triliun cukup untuk programme MBG berjalan selama setahun. Dengan catatan, skema pemberian yang dilakukan dalam tiga tahap.
Januari hingga April MBG diberikan melalui 937 SPPG untuk 3 juta penerima manfaat. Kemudian, April hingga Agustus melalui 2.000 SPPG untuk 6 juta penerima manfaat. Terakhir, hingga full menyentuh 17,5 juta penerima manfaat pada 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agustus akhir sampai Desember melalui 5000 SPPG untuk 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat," sebut Dadan kepada detikcom, Selasa (14/1/2025).
Jumlah penerima itu memang masih jauh dari target awal yang mencapai 82,9 juta penerima manfaat. Maka dari itu, bila ada anggaran yang ditambahkan, tentu MBG akan makin luas pembagiannya.
"Kalau ada penambahan (anggaran), artinya akan ada penambahan penerima manfaat," sebut Dadan.
Seperti diketahui, sebelumnya Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan anggaran MBG kemungkinan akan ditambah. Dia mengungkapkan anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun hanya cukup sampai Juni 2025. Zulhas mengatakan kemungkinan anggaran harus ditambah menjadi Rp 210 triliun.
"Sekarang Rp 71 triliun, sampai Juni. Tetapi Prof Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional), Mentan sedang berusaha, kalau ditambah Rp 140 triliun bulan Juli, maka seluruh anak akan mendapatkan makan, maka (total) Rp 210 triliun," kata Zulhas dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, disiarkan secara virtual, Selasa (7/1/2025) yang lalu.
Kembali ke Dadan Hindayana, dia juga mengungkapkan penambahan anggaran memang masuk dalam rencana Prabowo. Tapi keputusannya memang belum bulat.
"Masih dalam rencana Pak Presiden, masih harus sabar," kata Dadan.
Simak Video: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 T Kesepakatan Jokowi-Prabowo
[Gambas:Video 20detik]
(hal/ara)