Tangis Kakak Kapolsek Negara Batin: Setelah Gugur Masih Difitnah

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 25 Mar 2025 22:26 WIB

Kakak kandung almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto mengaku tak terima adiknya nan gugur dalam tugas dituduh dugaan terima setoran sabung ayam. Keluraga dari almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto mengungkap momen saat ayahnya ditugaskan memberantas gambling sabung ayam di Way Kanan, Lampung. (detikai.com/Taufiq Hidayatullah)

Jakarta, detikai.com --

Kakak kandung Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Parwati menangis saat datang dalam aktivitas konvensi pers berbareng advokat senior Hotman Paris di Jakarta, Selasa (25/3).

Ia mengaku tidak kuasa menahan tangis lantaran sudah tidak berjumpa adiknya selama setahun. Pertemuan itu justru terjadi ketika adiknya sudah membujur kaku setelah diduga tewas ditembak personil TNI AD Kopral Dua (Kopda) Basarsyah dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sekeluarga besar dari Palembang menuju ke rumah orang tua saya, di sana kami menunggu dari malam sampai Selasa sore adik saya baru dibawa pulang," ujarnya.

Parwati mengatakan dirinya mengingat betul momen saat akhirnya bisa memandang jasad almarhum adiknya setelah kudu menunggu proses evakuasi. Ia menyebut adiknya mempunyai jejak luka tembak di bagian kepala.

"Kami bingung, kami kudu ke mana mencari keadilan, sedangkan adik saya itu polisi, kapolsek, tiga tahun dia mengabdi," jelasnya.

Sakit hati Parwati kian bertambah lantaran setelah adiknya meninggalnya justru dituding menerima setoran dari hasil duit haram gambling sabung ayam. Padahal, kata dia, adiknya hidup dalam kemiskinan dan tidak mempunyai rumah mewah.

"Adik saya itu miskin dia tidak punya rumah nan mewah, kenapa adik saya meninggal di bulan suci Ramadan, saat membubarkan sabung ayam adik saya gugur," ujarnya

"Lalu setelah gugur difitnah dengan beragam macam-macam, tolong-tolong pak saya menuntut keadilan untuk adik saya, saya minta keadilan seadil-adilnya," tambah Parwati.

Dua personil TNI AD pelaku penembakan tiga personil polisi hingga berujung kematian di Way Kanan, Lampung, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya merupakan Kopda Basarsyah dan Peltu Lubis.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka berasas hasil investigasi tim campuran atas peristiwa nan mewarnai penyergapan area sabung ayam pertengahan bulan ini.

Status penetapan tersangka dua prajurit TNI itu disampaikan Ws Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana.

Peristiwa penembakan terhadap polisi nan berujung maut itu terjadi pada Senin (17/3) sekitar pukul 16.50 WIB di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

Tiga personil Polri ialah AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus, dan Briptu Anumerta Ghalib tewas lantaran tembakan ketika melakukan penggrebekan gambling sabung ayam. Ketiganya tewas dengan luka tembak di kepala dan di dada.

(tfq/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya