Tanda Kiamat Terlihat Di Samudra Atlantik, Makin Kritis Tahun Ini

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Perubahan suasana terlihat jelas di Samudra Atlantik. Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) dikabarkan mengalami titik kerusakan nan lebih cepat.

AMOC adalah arus teluk dan arus kuat lainnya, nan merupakan sabuk pengangkut laut pembawa panas, karbon dan nutrisi dari wilayah tropis ke Lingkaran Arktik. Ini bakal mendistribusikan daya ke seluruh bumi dan memodulasi akibat pemasangan dunia lantaran manusia.

Sebuah penelitian menggunakan model komputer dan info masa lampau untuk mendapatkan info kerusakan. Hasilnya perubahan mendadak terjadi dan belum pernah terlihat lebih dari 10 ribu tahun lalu.

AMOC terjadi lantaran gletser di Greenland dan lapisan es Arktik lebih sigap dari perkiraan. Hal ini membikin air tawar mengalir ke luar dan menghalang air asin nan tenggelam dari wilayah selatan.

Tercatat, kejadian ini terus mengalami penurunan sejak 1950. Angkanya mencapai 15% menjadi nan terlemah sejak satu milenium terakhir.

Salah satu akibat rusaknya AMOC adalah musim hujan dan tandus di Amazon nan berubah. Selain itu Bumi bagian selatan berubah menjadi lebih hangat, dan daratan Eropa menjadi lebih dingin dengan curah hujan nan lebih sedikit.

Penelitian nan sama mengatakan perubahan suhu pada permukaan laut bakal mengalami titik kritis pada 2025-2029. Namun konklusi itu dibantah Kantor Meteorologi Inggris.

Sangat tidak mungkin terjadi pada abad ke 21," tulis lembaga tersebut


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Teknologi AI Dorong Penjualan Sektor FMCG di E-commerce

Next Article Ilmuwan Kompak Teriak Kiamat, Bumi Bakal Hancur Lebur

Selengkapnya