ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 20 Jan 2025 13:40 WIB

Jakarta, detikai.com --
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menakut-nakuti bakal menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika Jalur Gaza Palestina tak dikuasai.
Ancaman itu keluar dari Smotrich sebagai corak penolakan kerasnya terhadap keputusan Netanyahu menyepakati gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza nan resmi bertindak mulai Minggu (19/1).
Politisi sayap kanan itu menyebut gencatan senjata Gaza merupakan sebuah kesalahan serius. Ia juga menganggap situasi itu sebagai corak penyerahan diri Israel terhadap Hamas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Israel kudu menguasai Gaza dan membikin pemerintahan militer sementara di sana lantaran tidak ada langkah lain untuk mengalahkan Hamas," kata Smotrich kepada Army Radio, dikutip instansi buletin Anadolu Agency.
"Saya bakal mengambil alih pemerintahan jika tidak ada lagi pertempuran untuk menguasai seluruh Jalur Gaza dan membentuk pemerintahan di sana," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, sikap serupa juga ditunjukkan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir nan mengundurkan diri dari kedudukan setelah pemerintah Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata.
Ben Gvir apalagi mengumumkan partainya turut mundur dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu demi menegaskan penentangannya. Ia menganggap gencatan senjata antara Israel-Hamas sebagai "skandal" di Gaza.
Dalam pernyataannya, partai Ben Gvir, Jewish Power, menyebut kesepakatan gencatan senjata tersebut sebagai "penyerahan diri kepada Hamas".
Saat ini, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sudah resmi bertindak sejak Minggu (19/1) pagi waktu setempat usai tertunda selama tiga jam.
Kesepakatan gencatan senjata awalnya diterapkan pada pukul 08.15 waktu setempat. Namun selama penundaan tiga jam itu, Israel tetap melakukan gempuran lewat jalur udara ke Jalur Gaza.
Gencatan ini sekaligus mengakhiri serangan sadis Israel nan sudah berjalan sejak Oktober 2023 lalu. Pihak Hamas juga sudah menyerahkan tiga penduduk Israel nan disandera kepada Palang Merah Internasional.
Setelah pembebasan sandera Hamas berlangsung, Israel pun membebaskan 90 penduduk Palestina nan menjadi tahanannya selama ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
(ikw/rds)
[Gambas:Video CNN]