Survei Bi: Bankir Longgarkan Penyaluran Kredit Di Q2-2025

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Industri perbankan diperkirakan melonggarkan seleksi penyaluran angsuran di triwulan II-2025. Hal ini diungkap oleh Survei Perbankan triwulan I-2025 Bank Indonesia (BI), nan mendapati Indeks Lending Standard (ILS) triwulan Il 2025 nan berbobot negatif sebesar 1,39%.

Untuk diketahui, semakin tinggi nomor ILS di atas 0, menunjukkan standar penyaluran angsuran lebih ketat. Sebaliknya, semakin rendah nomor ILS di bawah 0, menunjukkan seleksi angsuran lebih longgar.

Pelonggaran angsuran tersebut diprakirakan didorong oleh jenis angsuran KPR/KPA dan Kredit Konsumsi Lainnya. Kebijakan penyaluran angsuran nan diprakirakan lebih longgar, antara lain pada aspek suku kembang angsuran dan persyaratan administrasi. Sementara itu, premi angsuran berisiko dan plafon angsuran diprakirakan sedikit lebih ketat

Di sisi lain, penyaluran angsuran baru pada triwulan II-2025 juga diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran angsuran baru triwulan || 2025 nan sebesar 81,99%, naik dibandingkan SBT 55,07% pada triwulan sebelumnya.

Prioritas utama responden dalam penyaluran angsuran baru pada triwulan II 2025 tetap sama dengan periode sebelumnya, ialah angsuran modal kerja, diikuti angsuran investasi dan angsuran konsumsi. Pada jenis angsuran konsumsi, penyaluran KPR/KPA diprakirakan tetap menjadi prioritas utama, diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Berdasarkan sektor, penyaluran angsuran baru pada triwulan II 2025 diprakirakan terbesar pada sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta sektor Perantara Keuangan

Dari sisi penghimpunan Dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan diprakirakan tetap tumbuh. Hal ini terindikasi dari nilai SBT sebesar 69,80%, meski lebih rendah dibandingkan dengan triwulan nan sama pada tahun sebelumnya SBT 79,14%.

Berdasarkan jenisnya, instrumen giro diprakirakan tumbuh lebih tinggi dengan SBT 29,11%. Sementara itu, instrumen tabungan dan simpanan diprakirakan juga tumbuh dengan nilai SBT masing-masing sebesar 67,55% dan 58,70%.

Sementara sepanjang triwulan I-2025, penyaluran angsuran baru tercatat tetap tumbuh positif, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sesuai dengan pola historisnya. Hal ini tecermin dari nilai SBT penyaluran angsuran baru triwulan I 2025 sebesar 55,07%, lebih rendah dari 97,90%, pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, Kebijakan penyaluran angsuran pada triwulan I 2025 diindikasikan lebih lenggang dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan | 2025 nan berbobot negatif sebesar 1,32%, turun dari triwulan IV 2024 sebesar 0,18%.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bunga Tinggi & Daya Beli Turun, PR Bisnis Multifinance di 2025

Next Article Alasan Tak Terduga nan Bisa Bikin Bank Tolak Kasih Kredit

Selengkapnya