Sudah Ada 7 Lembaga Baru Di Pemerintahan Prabowo, Bakal Bertambah Lagi

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diperkirakan menambah sejumlah lembaga alias lembaga baru. Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat membahas soal tantangan pengelolaan finansial negara.

"Kita semua memandang bahwa sejak beberapa tahun terakhir hingga ke depan, bakal terus bermunculan institusi-institusi baru. Bukan hanya kementerian, tetapi juga lembaga-lembaga lainnya," katanya dalam pelantikan sejumlah pejabat Kementerian Keuangan, disiarkan YouTube @KemenkeuRI, Sabtu (14/6/2025).

Sejumlah lembaga baru memang dibentuk dan sudah menjalankan tugas sesuai kewenangannya masing-masing di Pemerintahan Prabowo-Gibran. Pembentukan lembaga baru kebanyakan dilakukan saat Prabowo menjabat, namun ada juga nan dipersiapkan oleh pemerintahan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, ada juga lembaga nan sudah direncanakan untuk dibentuk namun belum terealisasi. Salah satunya adalah Badan Penerimaan Negara (BPN). Meski begitu BPN bakal tetap jadi prioritas Prabowo, seperti tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029.

Lembaga nan Sudah Terbentuk di Pemerintahan Prabowo:

1. Badan Gizi Nasional (BGN)

BGN merupakan lembaga pemerintah non-kementerian nan bekerja melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Meski melangkah pada era pemerintahan Prabowo, BGN sebenarnya sudah dibentuk oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.

Pembentukan BGN tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional nan diteken langsung oleh Jokowi pada 15 Agustus 2024. Saat ini BGN tetap menjalankan program MBG nan mayoritasnya menyasar anak-anak sekolah.

Badan nan dipimpin Dadan Hindayana ini merupakan lembaga dengan anggaran terbesar nan mencapai Rp 217,86 triliun. Jumlah tersebut mengungguli anggaran Kementerian Pertahanan nan sebesar Rp 167,4 triliun, alias Kepolisian RI (Polri) sebesar Rp 109,67 triliun.

Besarnya anggaran tersebut sejalan dengan kebutuhan anggaran MBG nan juga besar. Tahun 2026 anggaran untuk MBG diprediksi tembus Rp 300 triliunan, naik dua kali lipat dibanding anggaran tahun ini nan mencapai Rp 171 triliun.

2. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)

BPI Danantara diluncurkan Prabowo pada Senin, 24 Februari 2025. Danantara diproyeksi bakal mengelola aset sebesar US$ 900 miliar alias sekitar Rp 14.678 triliun (asumsi kurs Rp 16.310).

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, seluruh masyarakat Indonesia patut berbesar hati dengan diluncurkan Danantara. Ia mengatakan badan pengelola investasi ini menjadi nan terbesar di dunia.

"Semua patut bangga dengan total aset lebih dari US$ 900 miliar. Danantara bakal jadi biaya kekayaan negara terbesar di dunia," kata Prabowo dalam sambutannya usai peluncuran BPI Danantara dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Kepresidenan, Senin (24/2/2025).

Nama-nama besar mengisi kedudukan di Danantara, seperti Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani sebagai Kepala Badan alias Chief Executive Officer (CEO), Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Dewan Pengawas, Ray Dalio sebagai Dewan Penasehat dan nama-nama besar lainnya.

3. Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin)

Sesuai dengan namanya, BP Taskin merupakan badan nan dibentuk Prabowo untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Pembentukan BP Taskin merujuk pada Peraturan Presiden No 163 Tahun 2024.

Prabowo menunjuk nama Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala BP Taskin dan melantiknya pada 22 Oktober 2024. Dalam kepemimpinannya, Budiman menargetkan bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di Tanah Air pada tahun 2026.

Di bawah kepemimpinan Budiman Sudjatmiko, BP Taskin merancang program pengentasan kemiskinan ekstrem bukan sekadar menyalurkan support sosial (bansos), namun mengangkat masyarakat kategori miskin ekstrem melalui banyak program.

"Dengan beragam intervensi program pemerintah nan konsentrasi pada penghapusan kemiskinan ekstrem, dan kerjasama antar Kementerian/Lembaga nan efektif, maka kami berkeyakinan dalam jangka waktu 20 bulan dari sekarang, 2,35 juta jiwa golongan miskin ekstrem itu bakal bisa dientaskan," kata dia kepada detikaicom pada April 2025.

4. Badan Penyelenggara Haji

Badan Penyelenggara Haji dibuat untuk menjalankan dua misi utama dari pemerintah. Misi pertama adalah memastikan keberangkatan jamaah dengan aman, sementara misi kedua adalah meningkatkan kenyamanan selama penyelenggaraan ibadah di Tanah Suci.

Agar konsentrasi dengan tujuan, Badan Haji dan Umrah dibuat terpisah dengan Kementerian Agama (Kemenag). Untuk mewujudkan kenyamanan ibadah haji dan umrah, salah satu program nan dicanangkan oleh Presiden adalah pembangunan perkampungan haji unik untuk jemaah Indonesia di Tanah Suci.

Badan Penyelenggara Haji dipimpin K.H. Moch. Irfan Yusuf sebagai kepala, dan Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Kepala. Keduanya dilantik Prabowo pada Oktober 2024.

5. Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus

Badan baru ini dibentuk Prabowo untuk memonitor dan mengawasi program-program kerja para menteri. Pembentukan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus bermaksud memaksimalkan keahlian kabinet Merah Putih.

Aris Marsudiyanto ditunjuk Prabowo sebagai Kepala badan tersebut pada Oktober 2024 lalu. Usai pelantikan di Istana Negara, Aris sempat menjelaskan tugas dan kegunaan badan nan dipimpinnya.

Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus bekerja untuk memberikan masukan soal langsung ke Prabowo soal pengawasan jalannya program pembangunan nan menggunakan biaya APBN agar bisa dirasakan masyarakat.

"Badan ini mempunyai kegunaan untuk mengoptimalkan alias memberikan masukan kepada Presiden dan mengawasi jalannya program pembangunan dan biaya APBN sampai ke masyarakat," ungkap Aris.

6. Badan Intelijen Keuangan (BIK)

Badan tersebut berada di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pembentukan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 158 Tahun 2024 tentang Kementerian Keuangan. Perpres tersebut diteken Prabowo pada 5 November 2024.

Terbentuk Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan tertuang dalam pasal 7. Kemudian pada pasal 52 nan mengatur bahwa badan itu di bawah Sri Mulyani dan bakal dipimpin oleh kepala.

"(1) Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan dipimpin oleh Kepala," tulis beleid tersebut.

7. Dewan Ekonomi Nasional (DEN)

Luhut Binsar Pandjaitan dapat tugas unik dari Presiden Prabowo, ialah memimpin Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Luhut dilantik Prabowo pada Oktober 2024 berbareng para menteri Kabinet Merah Putih.

Juru Bicara Luhut Jodi Mahardi mengungkapkan DEN bakal menjadi lembaga ahli filsafat utama bagi pemerintah. Tugasnya adalah mengidentifikasi halangan strategis nan menghalang pertumbuhan ekonomi.

"Jadi fokusnya sebagai 'Economic Think Tank' nan berdiri di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, DEN bakal membantu Presiden mengidentifikasi halangan strategis nan menghalang pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Jodi kepada detikaicom, Jumat (25/10/2024).

Salah satu konsentrasi utama DEN, kata Jodi, adalah mencari rekomendasi kebijakan untuk program hilirisasi sumber daya alam. Khususnya untuk 26 komoditas strategis nan disebut Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana.

Prabowo, kata Jodi, meminta Luhut untuk turut serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor industri, pertanian, energi, serta pendidikan unggul nan terintegrasi.

(ily/ara)

Selengkapnya