ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sepasang suami istri di Amerika Serikat (AS) kudu menghadapi akibat pahit akibat kasus insider trading. Sang suami mengakui telah memanfaatkan info internal dari pekerjaan istrinya untuk melakukan transaksi saham, nan membuatnya meraup untung terlarangan sebesar US$1,7 juta alias sekitar Rp26 miliar.
Aksi tersebut berasal dari percakapan kerja sang istri nan terdengar di rumah. Akibatnya, sang suami dijatuhi balasan penjara, sementara istrinya kudu kehilangan pekerjaannya setelah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.
Jaksa federal AS pada pekan ini mengungkap laki-laki berjulukan Tyler Loudon membeli 46,450 lembar saham di perusahaan transportasi dan logistik TravelCenters of America setelah dia mendengar istrinya mendiskusikan usulan akuisisi perusahaan tersebut dengan bosnya lewat telepon.
Gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Selatan Texas oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Istri Loudon, nan tidak disebutkan namanya dalam arsip pengadilan, adalah seorang manajer merger dan akuisisi di BP, sebuah perusahaan minyak dan gas raksasa asal Inggris.
Pada 16 Februari 2023, TravelCenters of America mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk diakuisisi oleh BP dan membikin nilai sahamnya melonjak sebesar 70,8%.
Setelah lompat, Loudon segera menjual seluruh sahamnya nan dia beli tanpa sepengetahuan istrinya, menurut arsip pengadilan.
"Tuan Loudon membikin kesalahan besar dalam pengambilan keputusan dan dia bertanggung jawab penuh," kata pengacara Tyler Loudon, Peter Zeidenberg, dikutip dari New York Times, Sabtu (2/3/2024).
Alamdar S. Hamdani, pengacara AS untuk Distrik Selatan Texas, mengumumkan pada hari Kamis bahwa Loudon telah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas. Pria Texas tersebut juga mencapai keputusan parsial dengan SEC, nan telah mengusulkan tuntutan perdata terhadapnya. BP menolak berkomentar.
Istri Tyler Loudon diketahui mulai mengerjakan usulan akuisisi BP atas TravelCenters of America pada awal tahun 2022. Dia dan Loudon, nan bekerja di sebuah perusahaan publik, sering bekerja dari rumah (WFH) dalam jarak sekitar 6 meter satu sama lain.
Jaksa federal mengatakan bahwa Loudon mengetahui, alias "sangat asal-asalan lantaran tidak mengetahuinya," bahwa info nan dia dengar alias diberitahu tentang kesepakatan BP berkarakter rahasia.
Loudon mulai membeli saham TravelCenters of America pada 27 Desember 2022, dan selama tujuh minggu berikutnya, menurut pengaduan tersebut, dia "secara metodis" menjual sekitar US$ 2,16 juta posisi dari akun pialang individualnya dan Roth IRA miliknya untuk membeli lebih banyak saham saham perusahaan.
Dia tidak memberi tahu istrinya, kata jaksa federal. Setelah merger diumumkan secara publik, Otoritas Pengatur Industri Keuangan, sebuah regulator upaya swasta, meminta info dari BP pada akhir Maret 2023 tentang kesepakatan tersebut, kata pengaduan tersebut.
Istri Loudon memberi tahu suaminya bahwa mantan koleganya nan bekerja pada akuisisi tersebut telah mengeluh kepadanya tentang pengacara BP, nan meminta info pribadi.
Loudon bertanya kepada istrinya apakah tenaga kerja lain bakal menjalani pengawasan serupa dan istrinya menjawab bahwa mereka juga bakal melakukan perihal nan sama.
Seminggu kemudian, Loudon memberi tahu istrinya bahwa dia telah membeli saham tersebut sebelum akuisisi, namun dia tidak mengatakan berapa banyak saham alias berapa banyak duit nan telah dia hasilkan, kata pengaduan tersebut.
Istri Loudon "terkejut" dengan pengakuan ini, menurut pengaduan, dan memberi tahu atasannya. Istrinya pun diberi hukuman berupa libur administratif dan akhirnya di-PHK.
BP meninjau SMS dan email istri Loudon dan tidak menemukan bukti bahwa dia dengan sengaja membocorkan info alias mengetahui tentang perdagangan suaminya.
"Setelah pengakuan Loudon, istri Loudon pindah dari rumah mereka dan umumnya berakhir berasosiasi dengan Loudon," kata pengaduan tersebut. Istri Loudon memulai proses perceraian pada Juni 2023.
Loudon menghadapi balasan maksimal lima tahun penjara dan kemungkinan denda maksimum US$ 250.000, menurut jaksa. Loudon juga menyetujui perjanjian pembelaan untuk menyerahkan keuntungannya sebesar $1.763.522 ke Amerika Serikat. Hukumannya dijadwalkan pada 17 Mei mendatang.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: