ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Tools for Humanity (TFH) makin serius mengembangkan teknologinya di Indonesia. Perusahaan nan didirikan bos OpenAI Sam Altman itu mengumumkan kemauan untuk bisa merakit langsung perangkat Orbs di Tanah Air.
"Kami mau menjajaki kesempatan untuk merakit Orbs di Indonesia. Tidak hanya untuk pasar Indonesia, tetapi juga untuk Asia Tenggara," kata Chief Legal and Privacy Officer TFH, Damien Kieran dalam Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dengan Tools for Humanity (TFH), Selasa (18/3/2025).
Sebagai informasi, Orbs merupakan perangkat berbentuk seperti bola untuk mengambil gambar mata pengguna. Perangkat bakal mendeteksi manusia tersebut nyata alias bukan.
Teknologi itu bakal membikin mata sebagai verifikasi seseorang. Tanpa perlu memberikan identitas pribadi lagi, seperti nama hingga nomor ponsel.
Dalam kesempatan itu, TFH menandatangani kerja sama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Kieran menjelaskan kerja sama ini bakal dilakukan dengan mengidentigikasi mitra, dan pihak kementerian bakal membantu untuk melakukannya.
Berikutnya baru bakal mengidentifikasi jumlah investasi nan tepat. Selain merakit, TFH juga mempunyai rencana untuk bisa memproduksinya secara langsung di Indonesia.
"Banyak komponen dari perusahaan seperti Nvidia. Jadi misalnya komponen itu perlu dirakit, bukan diproduksi. Jadi seiring waktu kami bakal mengembangkannya," jelasnya.
Kebutuhan lebih banyak Orb juga didorong kemauan TFH memperluas angkauan teknologinya ke lebih banyak kota. Sebelumnya, TFH telah meluncurkan Orb untuk beraksi di 12 letak di Jakarta.
"Kemudian meluncurkan di kota-kota lain di Indonesia. Tapi untuk melakukan itu, kami kudu memproduksi alias membawa lebih banyak Orb," kata Kieran.
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu mengatakan kerja sama itu mewakili komitmen untuk menciptakan visi digital nan aman, inklusif dan inovatif. Selain juga agar bisa meningkatkan ekosistem digital di Indonesia.
Kerja sama dengan TFH dapat memperkuat kapabilitas Indonesia dalam langskap digital. Termasuk juga mempercapat transformasi digital di dalam negeri, tegasnya.
"Kami sangat percaya bahwa investasi dan kemitraan ini bakal memberikan kontribusi nan signifikan terhadap transformasi digital dan daya saing Indonesia dalam teknologi nan sangat canggih," ujar dia.
Dia mengharapkan juga ada transfer teknologi setelah perusahaan seperti TFH masuk ke Indonesia. Selain untuk perakitan, produknya juga krusial digunakan dalam banyak industri.
"Jadi mungkin bisa juga sebagai salah satu solusi advance berbincang terhadap transformasi digital," tutur Todotua.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bantu Petani, Syngenta Dukung Pembiayaan-Teknologi Benih Unggul
Next Article Bos ChatGPT Mau Naik Gaji, Segini Upah Lamanya nan Dibilang Kecil