ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Startup asal Amerika Serikat membangun platform untuk "curang dalam segala hal" menggunakan teknologi kepintaran buatan (AI). Ambisi perusahaan berjulukan Cluely tersebut telah didukung oleh modal penanammodal senilai US$ 5,3 juta (Rp 89,33 miliar).
Cluely didirikan oleh Lee Chungin yang punya nama panggilan "Roy." Lee sukses menggalang pendanaan dalam ronde pendanaan tahap seed dari Abstract Ventures dan Susa Ventures.
Nama Lee mulai terkenal setelah dia bercerita soal nasibnya di Columbia University. Lee diskors lantaran membikin perangkat untuk mencurangi proses wawancara kerja calon programmer perangkat lunak.
Lee dan rekan menamakan program tersebut Interview Coder, nan sekarang menjadi bagian dari Cluely. Cluely sendiri menawarkan jasa "curang" nan lebih luas, termasuk untuk ujian, pertemuan sales, hingga wawancara kerja menggunakan jendela di dalam browser komputer nan tidak bisa dilihat oleh orang di seberang sambungan internet.
Cluely juga merilis video peluncuran nan berisi tindakan Lee menggunakan asisten AI tersembunyi untuk mendusta kepada seorang wanita soal usia dan pengetahuannya soal karya seni saat berkencan di sebuah restoran mewah.
Kepada TechCrunch, Lee menyatakan pendapatan dari perangkat curang menggunakan AI bakal melampaui US$ 3 juta (Rp 50,5 miliar) pada bulan ini.
Lee mendirikan Cluely bersama Neel Shanmugam, nan sama-sama pernah kuliah di Columbia. Keduanya telah DO dari Columbia.
Menurut Lee, dia bisa mendapatkan posisi magang di Amazon dengan menggunakan perangkat curang AI. Amazon menolak berkomentar atas klaim Lee.
[Gambas:Twitter]
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Vs Kebakaran Hutan: Teknologi Cerdas Hadang Bencana Alam
Next Article Microsoft Siapkan Rp 1.296 Triliun Buat Data Center AI, RI Kebagian