Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran 99 Kementerian Rp 86,6 Triliun

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah membuka blokir anggaran Kementerian/Lembaga nan terkena efisiensi sebesar Rp 86,6 triliun. Pembukaan blokir ini dilakukan agar Kementerian/Lembaga dapat menjalankan program prioritas pemerintah

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dalam konvensi pers APBN KiTa, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

"Sampai dengan 25 April, Kementerian Keuangan dengan seluruh K/L telah melakukan penajaman, relokasi, anggaran, melakukan proses buka blokir dan sesuai dengan hasil efisiensi shopping sesuai pengarahan Presiden reprioritas pembangunan besarnya Rp 86,6 triliun sudah dilakuakn buka blokir," kata Suahasil, Rabu (30/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suahasil mengatakan pembukaan blokir anggaran ini telah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto. Ia mengatakan Sri Mulyani meminta restu untuk pembukaan blokir itu pada 7 Maret 2025.

"Pada 7 Maret Bu Menkeu melaporkan ke Presiden untuk meminta izin melakukan refocusing, pembukaan blokir agar shopping K/L lebih tajam, lebih prioritas, sesuai dengan prioritas pemerintah," tuturnya.

Suahasil merinci, pembukaan blokir anggaran ini dilakukan untuk kementerian baru. Sebanyak 23 Kementerian/Lembaga baru mendapatkan pembukaan blokir anggaran sebesar Rp 33,1 triliun.

"Untuk 76 Kementerian/Lembaga lainnya sudah sebesar Rp 53,49 triliun, ini total 86,6 triliun," tambahnya.

Terkait pemblokiran anggaran alias efisiensi, Suahasil mengatakan telah tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025 mengatur tentang efisiensi shopping dalam penyelenggaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025.

"Kita lakukan petunjuk Inpres efisiensi shopping K/L di 2025 pada 99 K/L diefisiensikan Rp 256,1 triliun dan transfer ke wilayah Rp 50,6 triliun," terangnya.

Pembukaan blokir ini pun meningkatkan nomor shopping Kementerian/Lembaga pada hingga Maret 2025. Jika dilihat pada Januari 2025, shopping K/L baru tercatat Rp 24,4 triliun.

"Kemudian Februari naik menjadi Rp 83,6 triliun, pada akhir Maret sudah Rp 196,1 triliun, sehingga bulan Maret itu sendiri total shopping Rp 113 triliun," ujar dia.

(ada/kil)

Selengkapnya