Skype Resmi Tutup, Gagal Total Gara-gara Ini

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Microsoft mengumumkan bakal menutup Skype pada 5 Mei 2025. Platform perpesanan dan panggilan itu ditutup setelah 21 tahun beroperasi.

Perusahaan sekarang mendorong para pengguna Skype untuk beranjak ke aplikasi Teams nan dapat digunakan secara gratis.

"Kami telah belajar banyak dari Skype selama bertahun-tahun nan telah kami terapkan pada Teams seiring dengan perkembangan tim selama tujuh hingga delapan tahun terakhir," ujar Jeff Teper, presiden aplikasi dan platform kolaboratif Microsoft 365, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (3/3/2025).

"Namun kami merasa sekarang saatnya lantaran kami bisa menawarkan jasa nan lebih sederhana untuk pasar, untuk pedoman pengguna kami, dan kami dapat menghadirkan lebih banyak penemuan lebih sigap hanya dengan berfokus pada Teams," imbuhnya.

Dalam beberapa hari ke depan, Microsoft bakal mengizinkan pengguna untuk masuk ke Teams dengan akun Skype, dan kontak serta obrolan Skype bakal ditransfer ke Teams. Pengguna juga dapat mengekspor info Skype mereka.

Microsoft bakal berakhir menjual langganan bulanan Skype, dan pengguna nan mempunyai angsuran dapat terus menggunakannya di Teams.

"Ini jelas merupakan momen nan sangat besar bagi kami, dan kami sangat berterima kasih dalam banyak hal," kata Teper. "Skype memelopori panggilan audio dan video di web untuk banyak orang."

Perjalanan Panjang Skype

Perjalanan Skype dimulai sejak 2003. Ketika itu, Janus Friis dan Niklas Zennström, meluncurkan Skype di Estonia dengan support dari sekelompok mantan kawan sekelas nan tidak mempunyai pengalaman di bagian telekomunikasi.

Awalnya, Skype adalah perangkat untuk saling menelepon online secara gratis. Nama uniknya adalah singkatan dari "sky peer to peer," nan merujuk pada arsitektur Voice over Internet Protocol, alias VoIP, nan mendasari jasa ini.

Skype kemudian terkenal dengan cepat. Pada tahun 2004, ada 11 juta pengguna nan terdaftar menggunakan aplikasi ini.

Pada saat eBay mengumumkan rencana untuk membeli Skype Technologies SA sebesar US$2,6 miliar 2005 silam, jumlah pengguna telah mencapai 54 juta. Saat itu, Skype mengantisipasi pendapatan tahunan sebesar US$60 juta, berkah pembayaran dari mereka nan mau menelepon ke ponsel dan telepon rumah.

Meg Whitman, CEO eBay pada saat itu, membayangkan bahwa Skype dapat membantu orang lebih sigap menyelesaikan penjualan produk, terutama nan mahal, dengan menghubungkan pembeli dan penjual.

Di bawah eBay, jumlah pengguna Skype tumbuh pesat, melampaui 405 juta pada 2008, dengan pendapatan komunikasi nan meningkat.

Namun kemudian Whitman mengundurkan diri sebagai CEO, dan digantikan oleh mantan pelaksana Bain, John Donahoe, nan merasa bahwa upaya inti eBay tidak diuntungkan oleh transaksi Skype.

Pada 2009, ekonomi berada dalam resesi, pertumbuhan penjualan eBay berubah negatif dan nilai sahamnya lebih rendah dari nan pernah terjadi sejak 2001.

Dalam sebuah pernyataan nan menggembar-gemborkan peluncuran aplikasi Skype untuk iPhone milik Apple, Donahoe mengumumkan bahwa eBay bakal meluncurkan penawaran umum perdana Skype sebagai bagian dari pemisahan. Namun eBay tidak pernah mengusulkan IPO Skype.

Empat separuh bulan setelah mengumumkan strategi IPO, eBay mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menjual Skype kepada golongan penanammodal nan dipimpin oleh Silver Lake dalam kesepakatan senilai US$ 2,75 miliar. Operator lelang online tersebut menerima 30% saham dari pembeli Skype.

Di bawah golongan penanammodal tersebut, Skype mengusulkan IPO, tetapi itu juga tidak terjadi.

Microsoft akhirnya mengakuisisi Skype pada tahun 2011 dengan nilai US$8,5 miliar, dengan eBay menerima lebih dari US$2 miliar.

Ketika Covid datang dan mendorong orang untuk bekerja dan belajar dari rumah, Zoom nan awalnya dirancang untuk penggunaan bisnis, menjadi favorit konsumen untuk melakukan panggilan video.

Orang-orang juga dapat terhubung melalui video melalui jasa dari Cisco, Facebook, dan Google. Skype memang mengalami lonjakan penggunaan, tetapi Microsoft menempatkan sumber daya teknik utama di Teams untuk perusahaan, pemerintah, dan sekolah.

Para analis mulai berkonsentrasi pada jumlah pengguna Teams nan bakal diungkapkan oleh Microsoft, dengan nomor melampaui 320 juta pada tahun 2023.

Mengenai Skype, CEO Microsoft saat ini, Satya Nadella, belum pernah menyebutkannya dalam laporan finansial sejak tahun 2017.

Pada tahun 2023, Microsoft mengatakan bahwa Skype mempunyai 36 juta pengguna aktif harian. Angka tersebut turun dari 40 juta pada Maret 2020.

Teper menolak untuk berbincang tentang berapa banyak orang nan menggunakan jasa saat ini, tetapi mengatakan bahwa jumlah menit nan dihabiskan konsumen untuk panggilan Teams meningkat empat kali lipat dalam dua tahun terakhir.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR RI Bicara Bisnis Asuransi di Tengah Isu Soal Over Utilisasi

Next Article Salip Apple-Microsoft, Nvidia Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Selengkapnya