ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 10 Jun 2025 07:20 WIB

Bandung, detikai.com --
Seorang pelajar kelas X (setara kelas 1 SMA) di Cirebon mencoba bunuh diri dengan menenggak pembersih lantai. Siswa tersebut diduga alami depresi lantaran tidak dapat melanjutkan sekolah.
Kasus ini menjadi sorotan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Siswa tersebut, kata Dedi, kecewa kepada orang tua lantaran tidak dapat melanjutkan pendidikan tingkat SMA lantaran aspek biaya.
Dok. CNNIndonesia
"Ada buletin nan sangat memprihatinkan hari ini, seorang anak masuk rumah sakit keracunan lantaran minum pembersih lantai. Hal itu disebabkan lantaran kekecewaannya orang tuanya tidak meneruskan pendidikannya di tingkat SMA lantaran aspek biaya," ungkap Dedi dalam unggahan di Instagram, Senin (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengatakan anak tersebut hanya berguru selama satu semester dan terpaksa berakhir lantaran orang tua tidak sanggup untuk membiayai kebutuhan pendidikan seperti membeli kitab dan seragam.
"Kemudian tahun ini dia mau meneruskan sekolah lagi, tetapi orang tuanya berkeberatan dia meneruskan sekolah lagi lantaran ketidakmampuan ekonomi. Kalau sekolahnya sudah tidak bayar, tetapi dia berat untuk beli seragam, beli kitab dan sejenisnya," katanya.
Dedi mengaku telah mendatangi orang tua dan anak tersebut melalui ajudannya. Dedi menyebut dia bakal mengangkat anak tersebut menjadi anak asuhnya dan bertanggung jawab atas pendidikannya hingga tamat SMA. Dedi pun menanggung biaya perawatan rumah sakit.
"Kemudian saya tadi sudah menyuruh ajudan saya untuk berjumpa dengan kedua orang tuanya dan berjumpa dengan anak nan mengalami keracunan pembersih lantai. Pertama, rumah sakitnya sudah saya selesaikan seluruh biayanya. nan kedua, mulai besok anak itu menjadi anak asuh saya dan berkuasa untuk sekolah di sekolah negeri. Tentunya masuk sekolah negerinya sesuai dengan prosedur lantaran setiap orang kudu diperlakukan sama," katanya.
"Tapi saya bertanggung jawab terhadap pendidikannya sampai tamat SMA. Kalau punya kemampuan, dia pinter bisa terus meneruskan di perguruan tinggi. Itulah langkah-langkah nan diambil, semoga peristiwa tersebut, tidak terjadi lagi pada siapapun dan menimpa siapapun," sambungnya.
Dedi membujuk seluruh pihak agar dapat bergotong royong untuk membantu masyarakat nan kurang bisa guna menyelesaikan pendidikan anak-anaknya.
"Mari anak-anak kita sekolah minimal sampai SMA dan mari kita gotong royong secara bersama-sama agar orang nan miskin tetap bisa sekolah. Semoga Jawa Barat seluruh anak-anaknya bisa berguru dengan baik dengan minimal pendidikannya SMA alias SMK," katanya.
[Gambas:Instagram]
(isn/csr/isn)
[Gambas:Video CNN]