ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) telah menangani siswa sekolah dasar (SD) terlibat tawuran. Diketahui, pada Sabtu 10 Mei 2025, siswa SDN 5 Cilangkap dan SDN 8 Cilangkap terlibat tawuran di wilayah Tapos, Depok.
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, DP3AP2KB dan Dinas Pendidikan Kota Depok telah menangani peristiwa tawuran nan melibatkan siswa dari dua sekolah SDN di Depok. DP3AP2KB telah menindaklanjuti dengan menemui sejumlah pihak sekolah, siswa, dan orangtua siswa.
"Kami sudah melakukan pertemuan, tadi pagi DP3AP2KB sudah mendatangi sekolah," ujar Nessi kepada detikai.com saat ditemui di Alun-Alun Kota Depok, Rabu (4/5/2025).
Nessi menjelaskan, DP3AP2KB menemui orangtua siswa, pihak sekolah, dan siswa SD yang terlibat tawuran.
"Kami memberikan edukasi sehingga kejadian ini tidak terulang kembali," jelas Nessi.
DP3AP2KB Kota Depok memberikan pemahaman dan edukasi kepada seluruh pihak untuk penanganan siswa terlibat tawuran. DP3AP2KB turut meminta peran orang tua memberikan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa terlibat maupun tidak terlibat, guna pencegahan siswa tidak terlibat tawuran.
"Bagaimanapun peran orang tua menjadi sangat krusial memberikan pembinaan dan pemahaman kepada anak," ucap Nessi.
"Sebenarnya kejadian ini berasal dari siswa saling ejek, sehingga terpancing melakukan itu (tawuran)," terang Nessi.
Nessi mengungkapkan, tawuran antar siswa SD terjadi saat pulang sekolah, sehingga terlihat banyak siswa terlibat tawuran pada rekaman video nan beredar. Menurutnya, hanya beberapa siswa nan terlibat pada kejadian tersebut.
"Tidak banyak nan terlibat, hanya beberapa saja," ungkap Nessi.
Nessi menuturkan, DP3AP2KB dan sejumlah dinas, serta stake holder lainnya telah membentuk satgas pencegahan dan penanganan siswa terlibat tawuran. Satgas tersebut bekerja memberikan pembinaan dan penguatan untuk pencegahan siswa terlibat tawuran.
"Satgas memberikan penguatan, edukasi, psikologis, serta penguatan mental," tutur Nessi.
Viral Siswa SD Tawuran di Depok
Sebelumnya, Kapolsek Cimanggis Jupriono menyatakan, tawuran antar siswa SD dari dua sekolah terjadi pada Sabtu 10 Mei 2025, di sekitar Perumahan Laguna 1 Cilangkap, Tapos.
Jupriono menegaskan, golongan siswa dari kedua SD terlibat tawuran dibubarkan penduduk sekitar. Tidak ada siswa nan terluka dalam kejadian tersebut.
"Saya turut kecewa dengan nan merekam, lantaran malah memprovokasi, padahal jika ada niatan untuk mencegah tidak sampai tawuran, orang jaraknya tetap jauh, artinya sangat mungkin tidak sampai bentrok," ucap dia.
Meskipun bakal memanggil sejumlah pihak atas tindakan tawuran, Polsek Cimanggis tidak bakal mengedepankan proses hukum. Polsek Cimanggis bakal melakukan langkah pembinaan dan pencegahan sehingga tindakan tawuran antar siswa SD tidak terulang kembali.
"Iya kami bakal melakukan pembinaan," terang Jupriono.
Beredar sebuah video nan merekam antar siswa SD terlibat tawuran. Diketahui video tersebut direkam dari seseorang melalui sepeda motor.
Rekaman tersebut memperlihatkan siswa SD mengenakan seragam pramuka dan baju bebas. Sosok perekam tersebut bukan hanya merekam, namun memprovokasi siswa antar SD terlibat tawuran.
"Sudah banyak banget nih Pak Dedi, sabar, sabar, eh dempet, dempet woi, gua enggak, gua nontonin doang, udah GC," ucap perekam sembari tertawa.
Pada rekaman tersebut, siswa antar SD saling serang dan terlihat menggunakan mistar stainless. Bahkan sosok perekam terus melakukan provokasi terhadap siswa kedua golongan SD untuk saling serang.
"Lagi, lagi udah mari majuin, mari majuin," kata perekam.
Tidak lama berselang, siswa antar SD terlibat tawuran membubarkan diri usai penduduk sekitar keluar dan melerai tindakan tawuran.