ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sejumlah wilayah di Indonesia sejak kemarin, Selasa (28/1/2025) hingga hari ini, Rabu (29/1/2025) dilaporkan dihantam musibah banjir dan longsor, dipicu hujan lebat nan terus menerus.
Tak hanya di Jakarta, banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah lain di Indonesia, seperti Kabupaten Dompu, NTB, lampau di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemudian di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi TengahKecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, juga di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Secara geografis Jakarta memang merupakan dataran rendah nan berada di antara hulu sungai dan pesisir. Sehingga tak heran banyak aspek menyebabkan Jakarta sering kebanjiran selain hujan. Salah satunya lantaran hujan nan terjadi dengan intensitas tinggi dalam lama nan lama di wilayah Jakarta bakal mengisi salurah-saluran air dan wilayah cekung. Jika tidak tertampung lagi, air bakal meluap hingga menyebabkan banjir.
Lantas, apa nan perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah banjir melanda?
Berikut dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan dan Pantau Banjir Jakarta:
Sebelum terjadi banjir
Sebelum terjadi banjir, Anda perlu ketahui wilayah-wilayah rawan banjir.
Selain itu, penduduk nan tinggal di Jakarta, bisa memantau akibat banjir di aplikasi JakPantau.
Anda juga bisa melakukan koordinasi protokol banjir dengan tetangga. Dan nan paling krusial selamatkan surat dan arsip berbobot dalam corak soft copy. Dan jangan sampai lupa, ketahui kebutuhan unik personil keluarga.
Ada potensi banjir
Ketika ada potensi banjir, perihal pertama nan Anda bisa lakukan adalah perhatikan info peringatan awal berupa notifikasi dari aplikasi JAKI (untuk wilayah Jakarta), media sosial, ataupun pengeras suara.
Kemudian, amankan peralatan berbobot ke tempat nan kondusif dan tinggi, matikan jaringan listrik, siapkan tas siaga bencana, dan ikuti pengarahan petugas.
Saat terjadi banjir
Nah, ketika terjadi banjir, Anda bisa mencari info dari sumber nan terpercaya. Kemudian laporkan kondisi banjir. Bagi penduduk Jakarta bisa melapor melalui JakLapor di JAKI.
Anda juga wajib waspada terhadap arus air, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain nan tergenang. Dan bawa tas darurat nan sudah dipersiapkan.
Selain itu, ada 5 tindakan nan bisa Anda lakukan saat banjir terjadi di wilayah sekitar tempat tinggal, di antaranya adalah:
1. Melakukan pemindahan diri dan family ke tempat nan lebih tinggi alias lebih aman.
2. Menyiapkan peralatan nan diperlukan selama evakuasi, seperti senter, korek api, perangkat penerangan dan peralatan darurat lainnya.
3. Menyiapkan makanan kering alias instan.
4. Menggunakan sepatu boot dan sarung tangan.
5. Menyiapkan beragam macam obat-obatan nan diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama.
"Tetap waspada dan dengarkan info mengenai pemindahan musibah dari pihak nan berwenang. Serta bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke akomodasi kesehatan terdekat dan tidak terdampak andaikan mengalami luka selama masa pemindahan berlangsung, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan," tulis Kemenkes, dikutip Rabu (29/1/2025).
Setelah Banjir
Menurut laman Pantau Banjir Jakarta, jika tindakan nan perlu dilakukan ketika pasca banjir adalah mencari info kondisi saat ini dan tempat mendapatkan support dari sumber terpercaya.
Anda hanya bisa kembali ke rumah hanya setelah keadaan aman.
Dan, gunakan sepatu untuk melindungi kaki dari barang tajam seperti paku. Jika keadaan sudah kondusif Anda bisa bersihkan lumpur nan mengendap di rumah.
Foto: Distribusi air bersih oleh BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, Senin (27/1). (Dok. BPBD Kabupaten Mamuju)
Distribusi air bersih oleh BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, Senin (27/1). (Dok. BPBD Kabupaten Mamuju)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Intip Tren Kecantikan 2025 dari Make Up Hingga Skin Care
Next Article Ahli Prediksi Bencana Mikroplastik pada 2040, Begini Dampaknya