ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) nan ditopang baik dari sentimen AS maupun domestik.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,18% di nomor Rp16.250/US$ pada hari ini, Kamis (23/1/2025). Apresiasi ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (22/1/2025) nan juga menguat sebesar 0,3%.
Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 08:58 WIB naik 0,09% di nomor 108,27. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin nan berada di nomor 108,16.
Pandangan pasar nan tidak terlalu garang terhadap Trump 2.0 membikin DXY condong sedikit melunak dan berakibat positif terhadap rupiah.
Dalam catatan detikai.com, Donad Trump saat ini berencana memadukan pendekatan konservatif tradisional terhadap pajak, regulasi, dan rumor budaya dengan kecenderungan nan lebih populis terhadap perdagangan dan perubahan peran internasional Amerika.
Selain itu, dari dalam negeri penguatan rupiah didukung kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) nan bakal mewajibkan 100% dolar hasil ekspor dimasukkan kembali selama setahun di sistem finansial domestik selama satu tahun.
Kedua perihal tersebut nan membikin rupiah untuk dalam jangka pendek mempunyai booster untuk menguat terlebih dahulu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Perbankan Hadapi "Ancaman" Risiko Nilai Tukar di 2025
Next Article Jelang Pengumuman The Fed, Dolar AS Turun ke Rp 15.395