ARTICLE AD BOX
- | detikai.com
Rabu, 22 Jan 2025 12:47 WIB

Jakarta, detikai.com --
Senator Republik, Marco Rubio, resmi dipilih sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Rubio, nan adalah pendukung setia Israel sekaligus pengkritik keras China, mendapat hasil bulat 99 bunyi senat. Dia juga menjadi orang pertama dari calon menteri Trump nan disetujui Senat, hanya beberapa jam setelah pelantikan presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai resmi jadi Menlu AS, Rubio berjanji bakal menjaga perdamaian dunia, dan mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Dia menyebut akhir perang Rusia menjadi salah satu tujuan Trump.
"Kami mau menjadi pusat perhatian, kami mau menjadi inti dari langkah kami merumuskan kebijakan luar negeri, lantaran kami bakal mempunyai ide-ide terbaik dari semua lembaga."
"Kami bakal menjalankannya dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih efektif daripada lembaga lain mana pun dalam pemerintahan kami," kata Rubio dilansir dari Reuters.
Namun janji Rubio tetap diragukan, mengingat Trump merupakan presiden nan sering melakukan diplomasi pribadi. Janji Rubio tetap diragukan banyak kalangan.
Salah satu langkah nan telah diambil pemerintahan Trump dalam sepekan terakhir adalah meminta para diplomat senior untuk mengundurkan diri.
Trump mau menggantinya dengan para diplomat baru. Mereka nan bakal mengisi pos Departemen Luar Negeri AS adalah nan selaras dan sejalan dengan kebijakan baru pemerintah.
"Akan ada perubahan, tetapi perubahan tersebut tidak dimaksudkan untuk merusak. Perubahan tersebut tidak dimaksudkan untuk menghukum," kata Rubio menjelaskan.
"Perubahan bakal terjadi lantaran kita perlu menjadi lembaga abad ke-21 nan dapat bergerak ... dengan kecepatan nan relevan," kata pendukung setia Israel ini.
Rubio adalah personil lama komite hubungan luar negeri dan intelijen Senat. Ia juga merupakan sosok nan mendorong tindakan keras terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
(abs/dna)
[Gambas:Video CNN]