Sekjen Ppp: Strategi Ketahanan Pangan Prabowo Efektif Dan Visioner

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuji pemerintahan Prabowo -Gibran nan sukses mencapai kemandirian dan ketahanan pangan dalam waktu cepat. Saat ini produksi beras dan jagung meningkat sangat tinggi hingga 25% dan produksinya menjadi tertinggi sepanjang sejarah.

Sekjen PPP M Arwani Thomafi mengatakan capaian tersebut merupakan tertinggi  pertama kalinya dalam sejarah. 

"Cadangan beras sekarang paling tinggi. Hal Ini menjadi parameter kuat bahwa strategi penguatan ketahanan pangan pemerintah efektif," ujar Gus Arwani di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

Lebih lanjut Sekjen PPP  Arwani Thomafi mengatakan saat ini sejumlah negara mengalami kekurangan persediaan pangan lantaran perubahan suasana dan krisis global. Namun, Presiden Prabowo Subianto dengan strateginya nan konsentrasi dalam ketahanan dan kemandirian pangan sukses mencapai produksi nan sangat tinggi. 

"Kita tahu sekarang ini banyak negara menghadapi krisis pangan dan berjuntai pada impor, Indonesia justru surplus. Ini momentum emas nan tidak boleh kita sia-siakan. Harus kita pertahankan agar rakyat semakin sejahtera," ujarnya.

Anggota DPR Fraksi PPP tiga periode ini juga mengapresiasi Presiden Prabowo nan langsung memerintahkan pembangunan 25 ribu penyimpanan improvisasi untuk menampung hasil panen nan melimpah.

Hal itu menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan sedang dibangun secara sistemik dan visioner. Jika konsistensi ini terjaga bukan tidak mungkin Indonesia menjadi pusat pangan regional di tengah krisis global.

Bahkan laporan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan Perum Bulog sukses menyerap gabah beras dari dalam negeri sebanyak 1,88 juta ton hingga awal Mei 2025. Jumlah tersebut merupakan jumlah penyerapan tertinggi dalam sejarah perberasan Indonesia.

Hari kedua bulan puasa, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak ke pasar induk beras, Cipinang, Jakarta Timur. Dalam sidaknya, Menteri Amran memastikan tidak ada beras dijual di atas nilai satuan tertinggi alias HET.

Selengkapnya