ARTICLE AD BOX
detikai.com, Medan Sejumlah orangtua siswa di Medan, Sumatra Utara, menilai bahwa proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun aliran 2025/2026 melangkah cukup baik. Bahkan, mereka mengaku tak mengalami hambatan berfaedah dalam proses pendaftaran.
Salah seorang orang tua murid, Zeni Anwar, turut bangga anaknya diterima pada SMKN 8 Medan dengan Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Busana.
”Kami coba mengusulkan melalui jalur nilai rapor. Alhamdulillah, tanpa ada kesulitan dalam prosesnya, anak saya diterima pada sekolah ini,” ujarnya
Senada dengan itu, Yunidar Wati, orangtua siswa Ayu Sartika nan diterima di SMKN 9 Medan, mengungkapkan jika anaknya diterima melalui jalur domisili dengan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan tanpa mengalami hambatan dalam proses pendaftaran.
”Kami tidak ada masalah dalam proses pendaftaran, memang hanya memerlukan waktu lebih lantaran pada saat itu nan sedang mengakses sistem cukup banyak,” ucapnya.
"Jika dirinya tinggal dengan jarak nan dekat sekitar 60 meter dari sekolah, sehingga memudahkan anaknya untuk melangkah kaki saat berangkat dan pulang dari sekolah," jelas Wati.
Terapkan Layanan Prima
Salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, SLBN Pembina Tingkat Provinsi Sumatra Utara menerapkan jasa prima dengan mengedepankan SPMB nan transparan, akuntabel, setara dan inklusif.
Kepala SLBN Pembina, Mardi Panjaitan, menuturkan bahwa jika sekolahnya membuka pendaftaran secara tatap muka. Hal ini merupakan salah satu jasa prima nan diberikan sekolah, lantaran SPMB untuk SLB berbeda dengan sekolah umum lainnya.
”SLB memang memerlukan penanganan unik lantaran kualifikasi cukup berbeda dengan sekolah lainnya, sehingga kami membuka pendaftaran secara offline agar orang tua siswa juga mendapatkan penjelasan secara detil,” tuturnya.
Selaras dengan itu, Kepala SMKN 8 Medan, Wilma Handayani, mengungkapkan bahwa sekolahnya memberikan pelayanan secara terbuka bagi para pendaftar nan mengalami hambatan dalam hubungan internet maupun proses unggah dokumen.
”Mungkin ada sekitar 20 orang tua alias siswa nan ke sekolah dan kami bantu menyelesaikan hambatan dalam sistem, baik lantaran hubungan internet, maupun berkas nan kudu diunggah. Pasti bakal kita bantu di sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, jasa terbaik juga diberikan SMKN 9 Medan dengan memberikan pelayanan terbuka bagi orang tua dan siswa nan memerlukan pengarahan dalam proses pendaftaran SPMB melalui call center nan disediakan oleh sekolah.
Berjalan Tanpa Kendala
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Diksi PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Tatang Muttaqin menuturkan, penyelenggaraan SPMB untuk SMK di Medan selesai pada 17 Juni 2025 tanpa kendala.
”Secara proporsi, SMK mempunyai ruang nan tetap tersisa terutama di SMK negeri. Memang peminatnya berada di SMK tertentu dengan tingginya animo pada skill unik nan menjadi pilihan,” tuturnya.
Tatang juga mengungkapkan, Kemendikdasmen telah mengantisipasi jika terdapat persoalan dalam penyelenggaraan SPMB.
”Apabila ada aduan-aduan, bakal diproses oleh Unit Layanan Terpadu (ULT) di Kemendikdasmen. Kemudian, jika ditemukan secara spesifik, Inspektorat Jenderal langsung mengirimkan tim untuk melakukan proses pengecekan dan pengawasan lebih lanjut,” ungkapnya.
”Dengan ikhtiar penyelenggaraan SPMB nan Transparan, Akuntabel, Adil dan Inklusif, mudah-mudahan pemerataan Pendidikan Bermutu untuk Semua dapat tercapai,” imbuh Tatang.
(*)