ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah memberikan sejumlah bingkisan untuk para pengguna jalan selama periode mudik dan kembali Lebaran 2025. Hal ini mulai dari pengoperasiand sejumlah ruas tol baru secara fungsional hingga potongan nilai tarif 20%.
Ketua Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Subakti Syukur menyampaikan, koordinasi pemangku kepentingan adalah kunci melayani pemudik Lebaran tahun 2025 dengan lebih baik. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) nan tergabung di ATI menyatakan kesiapannya menyambut masyarakat.
"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, koordinasi ini tidak hanya melibatkan Kementerian dan Lembaga terkait. Bapak Presiden Republik Indonesia, Menko Perekonomian, Menko Infrastruktur, Menko PMK, dan Menko Polkam turun langsung mengkoordinasikan penanganan arus Lebaran," kata Subakti, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (20/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga memberikan apresiasi tinggi kepada Pemda dan unsur Forkompinda-nya, nan berkontribusi mempersiapkan prasarana daerahnya guna memperlancar arus kendaraan menuju dan keluar dari jaringan jalan tol di Indonesia"' sebut Subakti Syukur.
Total telah disiapkan 3.020,5 km jalan tol beraksi dalam kondisi mantap untuk melayani pergerakan masyarakat. Selain itu, juga terdapat ruas tol baru sepanjang 192,85 km nan bakal dioperasikan fungsional untuk mendukung rekayasa lampau lintas.
"Kami memastikan beberapa pekerjaan pemeliharaan, penambahan prasarana dan sarana pendukung, telah siap sebelum periode arus mudik Lebaran berjalan. Semua personil ATl siap melayani masyarakat pengguna jalan tol di seluruh Indonesia" lanjutnya.
Lebih lanjut, terdapat sejumlah kebijakan nan telah diusung demi mendukung kelancaran arus lampau lintas, antara lain rekayasa lampau lintas melalui pembatasan pikulan barang, pengaturan jalan searah/balik arah/pengalihan arah (one-way, contraflow, dan re-routing di ruas-ruas tertentu, pengaturan delaying system terutama di ruas-ruas terkoneksi ke penyeberangan.
Untuk mendistribusi pola pergerakan masyarakat agar tidak bergerak di tempat dan waktu bersamaan, ATI mengusulkan kebijakan libur berbareng dan perpanjangannya untuk ASN/TNI/Polri/BUMN/BUMD/Swasta, kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk Instansi Pemerintah dan Swasta, konsistensi dan pembayaran THR dipercepat bagi tenaga kerja dan pekerja pabrik, serta pengaturan mudik cuma-cuma nan semakin merata.
Selain ruas baru nan dioperasikan fungsional dan gratis, beberapa BUJT personil ATI memberikan potongan tarif tol sebesar 20% di ruas-ruas jalan tol utama, seperti ruas Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ), ruas Tangerang-Merak, ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), serta beberapa ruas tol lainnya. Potongan tarif tol ini untuk perjalanan menerus (barrier to barrier).
Di samping itu, jalan tol dipastikan dalam kondisi baik, terbebaskan dari kerusakan, lubang dan beragam pekerjaan perbaikan. Ia juga memastikan jalan dilengkapi perambuan lengkap, serta marka jalan nan terlihat jelas sehingga memungkinkan dilalui dengan baik.
Semua BUJT bakal memfungsikan dan menyiagakan unit tambahan peralatan transaksi tol, derek, ambulan, kendaraan patroli dan rescue, kamera pantau dan traffic management system, serta beragam peralatan penunjang rekayasa lampau lintas lainnya.
Hal nan sama untuk kesiapan dan tambahan petugas jasa nan bakal tersebar membantu melayani para pengguna jalan tol, termasuk rekayasa lampau lintas di beberapa ruas tol fungsional nan telah dikoordinasikan dengan unsur Kementrian PU, Perhubungan, Korlantas dan Kewilayahan Polri, serta unsur Pemda terkait.
Selanjutnya, di dalam rest area juga telah dilakukan penataan jalur lintasan, parking capacity report, himbauan berbagi dengan pembatasan waktu beristirahat, hingga penyiapan paket makanan siap saji dan siap santap nan memungkinkan take away. Selain itu, juga disarankan pemanfaatan instansi jasa gerbang tol, tempat jasa publik, hingga instansi lembaga pemerintah, di luar jalan tol sebagai tempat rehat sementara.
(shc/rrd)