ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sejumlah intelektual asal China dilaporkan meninggal lantaran dugaan beban kerja nan begitu berat. Salah satunya adalah Li Haibo nan baru saja meninggal pada usia 41 tahun.
Jiupai News, kanal buletin asal Wuhan, menyebut penyebab meninggalnya Li. Mengutip akademisi kampusnya, disebutkan dia meninggal lantaran penyakit mendadak.
Tidak ada obituari alias upacara peringatan untuk meninggalnya Li nan memulai pekerjaan dosennya pada 2013 lalu, dikutip dari SCMP, Selasa (22/4/2025).
Dia merupakan guru besar di Universitas Ningxia. Ilmunya mengenai material nano, elektrokimia, dan material optoelektronik. Bidang penelitiannya mengenai baterai lithium, sdium ion, dan desalinasi air laut.
Lebih dari 100 makalah jurnal internasional dan 16 paten di China serta satu Amerika Serikat (AS) telah diterbitkan.
Dalam sebuah wawancara, Li pernah mengungkapkan rutinitas pekerjaannya. Dia menyebut hanya tidur empat hingga lima jam sehari dengan ratusan tulisan nan kudu dikonsultasikan.
Li juga dinobatkan sebagai salah satu dari 2% intelektual teratas dari daftar nan dibuat universitas Stanford pada 2023 lalu.
Sementara itu, kesehatan intelektual China memang tengah menjadi sorotan. Bulan lampau family intelektual berumur 47 tahun material setempat telah mengeluarkan surat nan menyebut peneliti itu meninggal lantaran beban kerja nan gila.
Profesor fakultas arsitektur lanskap Universitas Kehutanan Nanjing, Li Zhiming meninggal bulan lalu. Penyebab meninggal intelektual 50 tahun lantaran sakit.
Ada pula nan Bingyou (54) nan merupakan wakil presiden Universitas Heilongjiang. Dia meninggal akhir Maret disebut juga penyebab kematiannya lantaran sakit.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Regulasi Kian Ketat, Investasi Kripto Syariah RI Menjanjikan?
Next Article Alasan Manusia Makin Bodoh Menurut Ilmuwan China